buChapter 17

892 86 12
                                    

Tiba-Tiba Jadi Heroik
.
.
.
.
.

Hari Sabtu adalah hari yang dinantikan para manusia pelajar. Libur menyenangkan untuk menghilangkan rasa lelah sehabis 5 hari berkutat dengan sekolah.

Itu mah mereka yang lagi ujian kenaikan. kalo adek mah udah lulus, jadi tiap hari tuh libur~
-Jung Beomgyu.

Sudah terpampang jelas diatas, bahwa itu bukan kalangan Beomgyu. Tapi tetap! Beomgyu juga ikut untuk melakukan aktifitas menyenangkan dihari libur. Seperti sekarang, ia yang menunggu seseorang diteras rumahnya.

Teng! Teng! Teng!

"BEOMGYUUU MAIN YUK!"

Nah kan! Yang ditunggu sudah sampai. Bunyi gerbang berisik sudah terdengar. Familiar? Jika kalian familiar dengan seseorang yang membunyikan gerbang sambil memanggil Beomgyu keras, hanya ada satu pelakunya. Shin Ryujin.

Hari ini Beomgyu akan keluar dengan Ryujin. Tidak dengan sepeda antik mereka. Kali ini normal, Ryujin membawa motor beat milik neneknya. Oh nggak! Maksudnya punya orang tuanya dan kebetulan dititipkan di rumah neneknya.

"Masuk aja Ryu! Gerbang nya ga dikunci"

Mendengar suara Beomgyu, Ryujin mengangguk. Ia gas motornya kearah gerbang.

BRANG!!

"GERBANGKU DIGESER, BUKAN DIDORONG!!"

Kesal sudah Beomgyu melihat kebodohan Ryujin. Bukan satu dua kali Ryujin lupa dengan gerbang rumah keluarga Jung.

Namanya juga 2 bocil berisik, pasti kalau salah satu ngegas yang lain juga pasti ikut ngegas.

Terbukti dengan Ryujin yang turun dari motornya. Ia menghadap kearah Beomgyu dengan tangan memegang gerbang. Tak lupa mulutnya yang ia majukan di sela sela gerbang.

"KOK GYU NGEGAS SIH?! RYU KAN GATAU! GIMANA SIH"

Jelas Beomgyu tak ingin kalah. Ia berdiri dari duduknya dilantai. Ia menaruh kedua tangannya dipinggang dan kepalanya sedikit ia dongakkan.

"KAMU UDAH BERAPA KALI KESINI TAPI GA NGERTI NGERTI JUGA CARA BUKA GERBANG??! BEGO IH"

"GYU NGATAIN RYU BEGO?! SERIUS?!"

"IYA! MASALAH?"

"NGGAK SIH! CUMAN HERAN AJA, KENAPA BARU SADAR SEKARANG KALO RYU BEGO??"

"Serius Ryu? Kamu bego? Dari kapan?"

"Dari temenan sama kamu kan Gyu"

"HIH! KEMUSUHAN DEH KITA KALO GITU"

"HA? KEMUSUHAN? GAJADI MAIN NIH? YAUDAH RYU BALIK KALO GITU"

"EH JANGAN! AYO DEH MAIN! TUNGGU, PAMIT DULU SAMA ORANG RUMAH"

"Bukain dong gerbangnya Gyu~"

Like a DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang