Tolong baca catetan author dibawah ya?
Selamat membaca~
Si Sulung Bisa Sakit Ya?
.
.
.
.
.Cklek!
"Kakak... Makan dulu yuk? Pagi tadi udah ga sarapan loh"
"Nanti ya bunda~ kakak mau nyelesein berkas-berkasnya dulu. Nanggung bun"
Taeyong yang berada dikamar Mark hanya menghela nafas lelah. Sudah 5 kali ia membujuk anak sulungnya untuk makan, namun tetap saja Mark tak langsung meng-iya-kan.
Sudah 3 harian penuh, Mark berkutat dengan keperluan untuk daftar kuliahnya. Dimulai dari mengumpulkan materi tes, keperluan pendaftaran, hingga memantau pergerakkan dari pejuang kuliah sepertinya.
"Bunda udah 3 kali kesini nyuruh kamu makan kak, ditambah abang kesini sekali sama adekmu juga udah kesini tadi. Ayo makan dulu kak, kamu ini ada maagh loh"
Mark yang mendengar suara Bundanya menyendu segera menoleh. Ia putar kursi belajarnya dan memajukan kearah Bundanya. Dipeluknya Bundanya sambil mendusalkan wajahnya ke perut Bundanya.
"Janji deh bun, ini beneran terakhir! Abis selesai, kakak langsung kebawah ambil makan"
"Yaudah terserah kamu kak"
"Bunda jangan marah yaaa~"
Taeyong tersenyum mendengar suara lembut Mark. Ia usak rambut anak sulungnya. Kemudian ia angkat kepala anaknya agar mendongak menatapnya.
"Bunda ga marah sayang... Bunda cuman khawatir kakak sakit kalo ga makan. Udah 3 hari ini kakak telat makannya"
"Iya bunda iyaaa. Yang kali ini beneran janji kok! Abis beresin berkas, kakak langsung turun"
Mark segera berdiri dari duduknya. Ia mencium kedua pipi bundanya dan menemani bundanya keluar kamar.
"Oke Mark! Selesein ini terus turun kebawah buat makan. Kasian bunda lo khawatir"
Penyemangat untuk dirinya sendiri itu sedikit memberikan rasa tenang. Ia juga segera membereskan semua dengan cepat.
Drrt! Drrt!
"Tumben si kingkong nelfon"
"Halo? Tumben lo telfon, kenapa nih?"
"Udah liat info dari walas belum? Cepet cek buruan"
"Emang kenapa sih?"
"Cek aja udah, ada perubahan sistem nih buat daftar nanti. Pokoknya anjinglah! H-7 persiapan, malah ada info perubahan sistem pendaftaran. Buru deh lo cek sendiri, ntar kalo udah lo cek, barengan ngurus yak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Daisy
RandomSeperti Bunga Daisy yang memiliki makna kesetiaan, kelembutan, kesederhanaan. Cerita ini berisi keseharian suatu keluarga. Ayah, Bunda, Kakak, Abang, dan Adek yang mengalami banyak hal. . . . . . bxb Typo dimana mana Enjoy with this story!