Selesai makan, mew langsung mengajak Gulf ke ruang tamu untuk memberitahu suatu hal. Semua para penjaga dan maid sudah berdiri dan berkumpul didepan mew dan Gulf yang sedang duduk diatas sofa.
"Apa kalian tau aku mengumpulkan kalian karna apa?" Ujar mew pada semua orang disana
"Tidak tau tuan." Jawab Axel yang berdiri paling depan.
"Aku akan memberi tau satu hal." Ujar mew
"Aku dan Gulf akan menikah Minggu depan, aku akan memanggil desainer untuk mengukur badan kalian semua dan membuat baju di hari pernikahan ku dan Gulf dan 1 lagi tidak ada yang boleh memberi tau oranv tua ku bahwa Gulf sedang hamil." Lanjut mew, membuat semua orang terkejut menatap mew dan Gulf bergantian, Gulf yang juga mendengar perkataan mew ikut terkejut
"Apa maksud phi? Minggu depan? Bahkan phi tidak meminta persetujuan ku." Ujar Gulf.
"Apa aku harus meminta persetujuan mu saat kau sekarang sedang mengandung anak ku?" Tanya mew, membuat Gulf diam.
"Kalian bisa pergi" Ujar mew pada semua penjaga dan maid, lantas mereka langsung pergi meninggalkan mew dan Gulf berdua
"Ada apa Gulf? Apa kau tidak ingin menikah dengan ku?" Tanya mew saat melihat Gulf diam
"Tidak phi, bukan seperti itu, Gulf hanya berfikir, mengapa phi tidak membiarkan mama dan papa tau kalau Gulf sedang hamil apa phi malu?" Tanya Gulf sambil menunduk kan kepalanya, tanpa sadar air matanya jatuh. Mew yang melihat Gulf menangis merasa bersalah pada Gulf.
"Gulf" panggil mew namun tidak ada respon dari Gulf. Mew menggendong Gulf ala koala untuk membawa Gulf ke kamar dan menjelaskan nya disana, tidan ada perlawanan dari Gulf, tetapi dia tetap memangis. Sesampainya dikamar mew mendudukan dirinya dengan Gulf yang masih berada di dalam gendongan nya.
Mew menatap Gulf dan menhapus air matanya."Mengapa istri phi sangat cengeng naa, phi tidak bermaksud seperti itu, phi tidak seperti yang Gulf bayangkan, phi tidak ingin mama dan papa tau bukan karena phi malu, karena phi takut." Ujar mew lembut, Gulf yang mendengar perkataan mew menatap mew
"Eh phi takut, phi takut mama dan papa akan menghukum phi, karna menghamili Gulf, sebelum phi menikahi Gulf, phi yakin mama akan sangat marah pada phi, walaupun akhirnya kita akan menikah, tapi tetap saja Gulf, phi pasti akan di marahi dan di hukum oleh mama dan papa, apa Gulf mau phi dihukum? Apa Gulf rela?" Ujar mew, yang dibalas gelengan oleh Gulf
"Sudah jangan menangis lagi, dimana jatah phi?" Tanya Mew tiba tiba membuat Gulf menatap mew bingung, dan melupakan tangisannya.
"Jatah apa?" Tanya Gulf
"Auu Gulf? Apa kau lupa?." Tanya mew
"Apa?" Tanya Gulf balik
"Phi sudah mandi, lalu dimana jatah phi?" Ujar mew, seketika Gulf ingat yang dia katakan pada mew saat Mew tidak ingin mandi.
"Phi, Gulf sedang tidak ingin." Rengek Gulf
"Gulf, kau sudah mengatakan nya, berikan jatah phi, phi sangat ingin mengunjungi bayi kecil ini." Ujar mew
"Phi, tapi Gulf sedang tidak ingin." Rengek Gulf lagi.
"Ayolah, naa naa, lihat lah, bahkan saat kau sekarang duduk seperti ini saja, adik kecil phi sudah terbangun, lihat lah." Ujar mew, Gulf langsung melihat kebawah, ternyata benar, mew Junior sudah bangun.
"Baiklah, tapi lakukan perlahan, Gulf cape jika phi menggempur Gulf habis habisan." Ujar Gulf pasrah, mew tersenyum mendengar perkataan Gulf.
Mew langsung membaringkan Gulf dan menindih nya. Mew melumat perlahan bibir Gulf, dan pelan pelan melepas kancing piyama kemeja yang dipakai Gulf, begotu juga dengan Gulf melepas kancing piyama kemeja mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Little Man🔞
DiversosIni cerita pertama author, maaf kalau ceritanya keluar alur. Happy reading☀️🌻 B×B Homophobic 🔞🔞