Pagi buta, kapten Levi tampak sudah keluar dari markas dengan kudanya karena ada panggilan dari komandan Erwin mengenai Misi Diluar Dinding. Kapten Hange yang merencanakan skenario agar Levi tidak berada di markas seharian dan membiarkan kapten Levi bersama komandan Erwin yang entah disuruh apa. Kesempatan bagi anggota squad dan Hange untuk menyiapkan perayaan sederhana ulang tahun kapten Levi.
Kapten Hange pun datang, "Yoi, apa kalian sudah menyiapkan kado buat si Levi?" tanya kapten Hange saat semua sudah berkumpul.
"Pendapatku pribadi, cukup kita bisa menambah kemampuan bertarung dengan raksasa. Itu hadiah yang paling baik" ucap Gunter
"Yah meskipun bisa meningkat tapi kalian masih belum bisa mencapai standar kebersihan kapten Levi ya percuma aja" Petra menolaknya"Aku berencana membeli satu set cangkir teh yang mewah" ujar Oluo.
"Kapten Levi nggak akan mau menerimanya" jawab Petra enteng.
"Betul kata Petra, kau tau sendiri alasan dia memegang cangkirnya seperti itu. Dia tak ingin memecahkannya lagi" jawab Eld
"Tapi kelihatannya cangkirnya sudah mulai usang. Tak apa memang waktunya diganti" kata Gunter
"Aku sudah menyiapkan kado teh hitam favoritnya" ucap PetraKapten Hange membagi tugas, "Karena Petra sudah menyiapkan kado, Petra bagian memasak sup daging favoritnya Levi. Aku dan yang lainnya akan membeli kado masing-masing. Siapa yang duluan sampai ke markas, langsung bersih-bersih atau bantu Petra memasak. Oke?"
"Siap" jawab squad Levi serempakPetra berjalan menuju dapur, mengeluarkan bahan-bahan masakan dan menyiapkan sedikit kejutan untuk kapten. Petra akan membuat biskuit berlapis coklat, agar kapten Levi terkesan dengan makanan manis yang jadi pelengkap yang pas untuk teh hitam favoritnya.
Petra sibuk dengan itu semua hingga berjam-jam lamanya hingga Oluo datang lebih dulu ke dapur.
"Yo Petra, lagi bikin apa?" tanya Oluo heran ada bahan-bahan yang diluar dari masakan.
"Jangan tanya, lihat saja aku sedang bikin apa" Petra tengah sibuk memanaskan coklat dengan cara tempering dan terus diaduk agar tidak hangus.
"Kamu beneran membuat ini semua untuk kapten?"
"Ya jelas, aku sudah siapkan bahan-bahan ini semua jauh-jauh hari dan mencari resep yang sekiranya berhasil dilakukan"
Oluo mulai bertingkah seperti kapten Levi, "Sebenarnya hanya kamu prajurit squad Levi yang cengeng namun perhatianmu padaku masih belum bisa masuk dalam kriteria menjadi istriku"
"Cara bicara dan pikiranmu sama sekali tidak mirip dengan kapten. Lebih baik lidahmu tergigit saja" ketus Petra nggak habis pikir masih saja meniru kapten.
"Ah, mengecewakan sekali" jawab Oluo enteng namun terkaget dengan seseorang yang ia tiru ternyata sudah berada di belakangnya. Sama halnya Petra yang kaget karena harusnya kapten Levi masih bertahan di markas utama lebih lama lagi.
"Kenapa kalian sangat berisik di dapur" dengan wajah datarnya
"Oh maaf kapten, kau sudah datang rupanya" Petra sedikit panik, tak bisa menutupi apa yang ia kerjakan untuk kejutan ulang tahun. Mata kapten Levi sudah melihat semua bahan yang berada di meja dan pasti tau kalau bukan bahan masakan biasanya.
"Apa yang kamu buat, Petra?" tanya kapten Levi menatap wajahnya.
"A-ah bukan apa-apa, kapten" Petra masih berpikir kalimat yang tepat untuk kapten Levi agar tidak berlama-lama di dapur
"Aku tak melihat ini bukan apa-apa" sambil menunjuk biskuit- biskuit yang sudah jadi.
"Ah itu aku dengar makanan manis bagus untuk merilekskan pikiran dan menambah nutrisi ke otak. Jadi aku coba membuatnya untuk kapten dan yang lainnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold Story: Petra Ral
FanfictionMungkin perasaanku pada kapten Levi bertepuk sebelah tangan. Aku pun tidak berani bertanya untuk memastikannya. Tapi setidaknya aku yakin dengan perasaanku dan terus berada disampingnya hingga nafas terakhirku -- Cerita ini pengembangan dari cerita...