Special 1: Levi's Side

433 34 45
                                    

BGM for Levi: Helios by Haruka Nakamura feat LUCA
_____________________________________

450

'Tch, kaki sialan'
Aku mengutuk kaki kiri yang cedera. Menyelematkan anak remaja yang dipercayai oleh umat manusia sebagai harapan.
Anak remaja yang juga diyakini hatinya untuk mempercayai adanya harapan itu.

Tidak ada waktu berduka.
Tidak ada tubuh yang bisa dibawa pulang dalam keadaan utuh.
Hanya tekad mereka yang melebur menjadi semangat dan tujuannya.
"Aku tak ingin kematian yang sia-sia" ujarku pada Erwin sebelum penyergapan raksasa wanita yang sudah diketahui.

Mungkin juga tidak, ada perasaan asing yang aku rasakan dari wanita yang terus berada di sampingku yang kini sudah tiada.

Surat itu,
Surat darinya merubah segala pemikiranku.
Diam aku mengamati kamarnya dan mulai membersihkan seluruh barangnya.
Sudah lama tak kembali ke markas di log cabin. Rencananya dia akan menanam bibit lavender, sayangnya itu hanyalah rencana.
Bibitnya pun sudah layu.

Log cabin markas terasa sepi dan akan berganti dengan anggota baru. Sepulang mereka merebut kembali remaja dari tangan penyusup.
Aku membersihkan kamar lainnya juga menata barang-barang pribadi milik mereka.
Siang nanti aku akan berkeliling mengunjungi keluarga mereka.

Gunther
Eld
Oluo
Isak tangis dari keluarga mereka mendengar kabar orang yang paling dinantikan kehadirannya tak akan pernah kembali pulang.
Kemudian mereka mengangguk paham, inilah takdir yang mereka hadapi.

Petra,
Ayah dan ibunya nampak tegar meski sisa air matanya bisa terlihat dari mata mereka yang sembap.
Ayah Petra adalah orang pertama yang tahu persis setelah pintu gerbang itu terbuka.
Memberitahukan sebuah surat terakhir dari putrinya mengenai diriku.
Kenapa dia menulis itu.
Aku tak memahaminya meski aku tau itu saran dariku.

Matahari belum sepenuhnya tenggelam.
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri.
Pasar kota di dalam dinding Sina yang kini mulai hidup kembali pasca banyaknya kehancuran yang terjadi.
Melewati sebuah toko dengan aroma yang manis.

Melewati aroma manis dari sebuah toko roti. Nostalgia.
Teringat akan diriku bersama anggota squadku berbelanja seperti biasa.
Aku berhenti sejenak mengamati pastry yang diisi dengan buah segar terpajang di lemari kaca.

--

"Hey kalian, bagaimana kalian membeli pastry ini untuk keluarga kalian" saran Levi pada bawahannya
"Ide yang bagus kapten" Eld berbicara pada lainnya yang dibalas anggukan.

"Bagaimana kita juga beli untuk kita sendiri sambil menikmati teh hitam seperti dulu?" Petra dengan mata berbinar menatap wajah teman-temannya juga pada Levi meminta persetujuan.

Tiba-tiba saja terpikir sebagai atasan yang pekerja keras, memiliki bawahan yang bersungguh-sungguh memiliki tekad menjadi pejuang dan selalu menyiapkan diri dalam pertarungan.

"Baiklah, bungkuskan untukku satu" Levi jadi sedikit tertarik

--

Pastry yang baru saja keluar dari panggangan, melalui bungkusan itu menjalar sebuah kehangatan yang aku rasakan di telapak tanganku.

Aku berjalan lagi masuk ke kedai teh hitam terakhir kali pernah ku kunjungi.
"Selamat sore kapten Levi. Dimana gadis manis yang bersamamu?"
Diam. Aku tidak bisa berkata apapun.

"Ah maaf. Anda memesan apa kapten?"
"Teh hitam satu"
"Baiklah mohon ditunggu"

Duduk di kursi yang sama.
Hanya saja pemandangan saat ini berbeda.
Melihat kaca jendela dengan lalu lalang orang berjalan.
Tanpa ada celotehan dari mulut wanita cerewet di sebelahnya.
Asing kembali.

Untold Story: Petra RalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang