8. | Perkara Bra

88K 6.8K 1.6K
                                    

"ALANSKA AMBILIN GUE BH DONG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ALANSKA AMBILIN GUE BH DONG!"

Mata lelaki tersebut melirik sinis dengan mulut yang menganga bingung. "Stres lo? Gak malu nyuruh gue ngambilin gituan?"

"Kenapa harus malu? Cuman BH." Sahutnya enteng.

"Cuman B-... B..."

Alanska menggeleng enggan pertanda tak mau. "Ogah."

"YEEE INI JUGA GARA-GARA LO KALO AJA MOBIL LO GAK MOGOK DAN KITA GAK KEHUJANAN TADI PASTI GUE UDAH ADEM BAYEM DIKANDANG PRINCESS UDAH CEPETAN AMBIL IH GUE KEDINGINAN NIH" Teriaknya dari dalam kamar mandi. Laura mengotot untuk mandi dikamar mandi dalam kamar Alanska karena hanya kamar mandi cowok itu yang bisa ia percaya. Trauma akan hal dimasa kecil membuatnya sungguh berwaspada akan tempat dimana pun.

"Am-bil sen-di-ri. Gue bukan babu lo."

"LO MAU LIAT GUE TANPA BAJU HAH?"

"Silahkan," Tantanganya tanpa menggubris dehaman Laura yang kesal. Lagipula Alanska tak berpikir bahwa cewek itu akan benar-benar melakukan apa yang diujarkannya barusan.

Alanska mengambil minuman kalengnya dengan tegukan pelan-pelan sambik berdiri, dirinya membalikan badan dengan mata terpejat histeris.

Gedupak gedumpreng

"Astaga mata gue..!!!" Buru-buru Alanska berlari dan langsung menyelimuti tubuh Laura yang tak mengenakan sehelai benang pun. Matanya benar-benar tak bisa diajak hijrah saat ini, ia mengutuki dirinya berkali-kali atas sahutan tolol yang mempersilahkan gadis itu agar keluar kamar mandi tanpa sehelai baju.

Laura terkejut! Alanska memeluknya tiba-tiba sembari menyelimuti tubuhnya yang terekspos jelas tak mengenakan apapun. Hatinya dag dig dug ser membuat ia merasakan beberapa kupu-kupu terbang dari perutnya.

"Lo ngapain bertingkah konyol gini sih? Makin keliatan tolol tau gak!"

Laura menunduk didekapan Alanska, ia menggeleng. "Gue cuma gamau lama-lama dikamer mandi ntar dimarahin lo kalo gue buang-buang air, kata mama air lagi mahal lho Ska."

"Bukan itu yang gue maksud setan, arrgghhh!"

"Terus..?"

"Kenapa lo begitu percaya sama gue!" Ujar Alanska frustasi.

Laura menggeleng. "Gatau kenapa tapi gue gak ngerasain ancaman kalo ada lo,"

Laura melepaskan pelukan keduanya sambil perlahan mendongak. "Sorry kalo gue buat lo kaget, gue kira lo nya gak bakal liat karena lo gak mau ambilin gue B-"

"Diem." Alanska menempelkan telunjuknya dibibir gadis itu. "Gue ambilin sekarang."

"Tapi Ska-"

"Apaan lagiiii?" Nadanya sedikit meninggi. "Lo gak mungkin bakal terus pake selimut gue kecuali lo mau keluar dari rumah gue."

ALANSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang