"Alanska gak mau nenen?"
Sontak mata Alanska berkedut jengah. Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu pun ia tahu bahwa Laura hanya mengada-ada untuk merayunya. Alanska menyibakkan selimut dari tubuhnya berajak bangkit dari sofa kamar.
"Loly udah siap lho tinggal lepas kancing baju aja eh-- apa mau Alanska yang lepasin?"
Dalam hati Laura tertawa terbahak-bahak melihat sikap Alanska yang bergegas ke kamar mandi tanpa meliriknya.
Malam pertama mereka sangat-sangat berbeda dari pernikahan orang lain, jangankan untuk saling mengucapkan selamat malam dibarengi dengan kecupan didahi, bibir bahkan didada dan tubuh lainnya, Laura justru menendang bokong Alanska untuk menjauh dari kasur mereka. Tak hanya ditendang, ia menggigit telinga Alanska dan beriming-iming akan mengunboxing Alanska malam ini juga.
Laura ikut bangkit berjalan terlebih dahulu ke arah kamar mandi hingga akhirnya ia menghadang Alanska untuk kesana.
"Gak mau mandi bareng?"
Alanska membuang muka acuh kemudian Laura mengambil pandangannya. "Loly serius lho Ska, sabun disini kan sedikit gimana kalo kita nyabun bareng?!"
Mata Alanska meloto! "Gak sudi gue mandi bareng lo, tuh mulut dijaga! Masih pagi juga, ck awas ah gue mau mandi... nih gara-gara lo, semua badan gue jadi sakit tau gak!"
"Emang semalem kita ngapain?"
"Turnamen futsal! Lo kan nendang gue sana, sini!"
Laura tertawa kecil. Tangannya menggeplak lengan Alanska sambil tertawa. "Yaudah deh sebagai tanda permintaan maaf siniii Loly cium... unmmww-"
Baru juga Laura memanyunkan bibir yang langsung digeplak Alanska. "Mulut lo bau pemakaman baru!"
"Awas! Gue mau mandi, dan gausah ngarep buat mandi bareng. Lo kalo gak mandi juga ga masalah"
"Gue ga-pe-du-li."
"Halah ntar juga nyesel pas Loly tinggalin, sekarang boleh lo gengsi Ska tapi ntar kalo minta nenen beneran- gak bakal Loly kasih huh!"
Laura tertawa-tawa sendiri. "Bay the way emang nenening suami gimana sih rasanya?"
"Cenat cenut ga ya? Loly penn coba tapii takuttttt! Aaaaaa SKA YAKIN GAMAU NENEN?"
Ting tong....
Saat bunyi bel kamar hotel terdengar disitu muncullah ide dari ujung barat mengenai isi kepala Laura. Laura merapihkan rambut lalu berteriak. "KALO SKA GAK MAU NENEN NYA LOLY YAUDAH BIAR LOLY KASIH KE PELAYAN HOTEL AJA!"
Buru-buru Laura membuka knpo pintu kamar dan terlihat benar adanya bahwa disana telah menampakkan seorang pelayan hotel pria yang membawa senampan sarapan. "Mba maaf menganggung saya membawakan sarapan yang dipesan Ibu Hira apa benar untuk mba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANSKA
Fiksi Remaja"Lo harus hamilin gue." Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?" "Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa salah?" "Salah lah. Otak lo dimana sih? Dipikir ngehamilin orang pake adonan bakwan terus digoreng?" Alanska benci Laura. Gadis gila dengan se...