25. Nyesel?

67.3K 5.6K 6.6K
                                    

Kalo tiap kolom komentar blm juga diisi, boba gamau next😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo tiap kolom komentar blm juga diisi, boba gamau next😡

_ALANSKA_

"Semoga kandungan Loly baik-baik aja ya bun"

"Aamiin, yang terpenting keselamatan Loly mah. Soal kandungan Loly bakal kenapa atau gimana kita serahin aja ke Tuhan." Jawab Bunda Aela.

"Alanska jago loh bikin cucu banyak buat kita percaya deh sama bunda,"

"5 kembar cewek 5 kembar cowok bisa?"

"Mama apaan sih, yang seharusnya kita utamain itu keselamatannya Loly bener apa kata bunda Aela. Ngapain mikirin anak gak jelasnya mereka," Celetus Arkan.

"Itu mulut perlu dioprasi ya Ar? Jahat banget ngomongin anak gak jelas! Heh itu cucu mama, anaknya Alanska Laura ih"

Arkan tak kembali membalas ujaran sang ibunya, ia memiliki seribu kekuatan untuk mendorong semua orang pada jurang tetapi tidak untuk sang ibunda karena wanita itu kasih cinta pertamanya.

"Mamah belum makan kan? Bunda Aela juga? Kalian ke kantin aja biar Loly, Arkan yang jaga."

"Ih kamu apaan sih atur-atur mamah Ar, sok peduli."

"Udahlah mah makan aja gih sama bunda Aela, urusan Loly pqsti Arkan tanggung. Apapun yang terjadi, Arkan bakal ada disamping dia sekali pun bertukar nyawa." Papar Arkan membuat Hira terkesima.

"Loly adik Arkan mah, dia tanggung jawab aku selagi aku hidup"

"Alanska suaminya. Tapi dari tadi bunda gak liat, dia kemana?"

Arkan memandang kearah lain untuk menghindari pertanyaan dari ibu Alanska tadi. Ia bahkan sudah begitu tak peduli tentang kondisi Alanska yang hanya bisa membuat adiknya menderita. Bertahun-tahun lamanya Arkan mengupayakan semua hal agar Laura bahagia, hidup berkecukupan dan tak kekurangan kasih sayang namun dengan gampangnya lelaki egois yang merupakan suami Laura itu justru malah membuat adiknya pada tahap penderitaan. Haruskah Arkan benar-benar memisahkan Laura Alanska?

"Ar.."

Arkan menoleh, mengedik bahu acuh. "Gatau,"

"Jemput ajalnya kali" Sambung Arkan malas.

Mata mama Hira melotot hingga pukulan mengenai wajah tampan lelaki bujang saat ini, "Kenapa dipukul mah? Yaa Allah muka cogan satu kampus gini jadi jelek kalo dianiaya ah,"

"Emang iya anak mama cogan? Banyak yang suka dong?"

"Banyak lah malah Arkan ketua BEM waktu dikampus ih mama gatau aja disana Arkan banyak fans mah, gak dibalesin semua dm nya karena kebanyakan" Arkan menghela nafas gusar.

"Kadang Arkan capek punya kegantengan plus plus plus kayak dewa Eropa campur oppa Karoya gini mah,"

"Banyak yang suka katanya, tapi gak pernah tuh bawain calon mantu buat mamah, halah cogan gadungan kamu mah Ar" Cibir Mama Hira.

ALANSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang