Hujat Caitlyn cefaddd😼
*****
"Om dimana? Udah pesen hotelnya? Kita ke apartemen Cait aja yu!"
"...."
Caitlyn menekukkan wajahnya mendengar jawaban dari lawan bicaranya disana. "Oh, yaudah aku tunggu dipersimpangan tapi..."
"Om udah transfer kan?"
Setelah mendapat jawaban yang diinginkan gadis itu, Caitlyn langsung tersenyum. "Love you om."
"I really really more baby," Nadanya terdengar serak-serak basah tetapi bukan seperti Raisa melainkan seperti ingin memangsa. Aw, tajam.
Caitlyn memutuskan sambungannya. Membenarkan seragamnha sejenak kemudian berbalik. "SEJAK KAPAN LO DISITU!?"
"Heh lo gak tuli kan cewek edan!?" Sentak Caitlyn dengan kesal. Dirinya berjalan kearah gadis yang ternyata tengah menguping pembicaraannya tadi dengan seseorang penting baginya.
Tak tanggung tanggung Caitlyn langsung menampar pipi kiri Laura.
Plak!
LAURA KAGET!
Plak!
Plak!
"KOK LO TAMPAR GUE DUA KALI SIH ANJIR!?" Teriak Caitlyn marah. "Gue cuma sekali ya tampar lo tapi apa-apaan banget lo malah ngelakuin dua kali dan berani banget lo ngelakuin itu sama gue HAH!?"
Laura yang bersilang tangan didepan dada mengangkat satu alis terkekeh. "Cih, ratu lo?"
"Gak ada unsurnya buat gue takut sama lo, lagian Tuhan sukanya angka ganjil Cait, semisalkan 3 mungkin, lo kan tampar gue sekali otomatis gue harus tampar lo 2 kali lah biar barokah,"
"Mangkannya belajar agama, open BO malah lo pelajarain." Sambung Laura mantap.
"SIALAN GUE GAK- ARRGH!"
Mata Caitlyn membulat hebat. Dari mana gadis bodoh semacam Laura punya nyali membela diri, "Apa yang lo denger tadi?"
"Suara air kolam."
"Gue yakin lo gak tuli gadis anjir." Begitu memanas dari setiap perkataan Caitlyn.
"Kalo lo yakin gue gak tuli ngapain nanya." Sahut Laura mantap membuat Caitlyn semakin cemas jika rahasia itu terbongkar dan sampai pada pendengaran Alanska.
"Gue peringatin sama lo buat gak bilangin ini ke Alanska-"
"Ini apa? Maksud lo om-om yang ngajak lo bermalam dihotel- eh keceplosan astagfirullah ukhty," Sindir Laura sesungguhnya. "Harusnya gue bilang diapartemen bukan dihotel iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANSKA
Genç Kurgu"Lo harus hamilin gue." Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?" "Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa salah?" "Salah lah. Otak lo dimana sih? Dipikir ngehamilin orang pake adonan bakwan terus digoreng?" Alanska benci Laura. Gadis gila dengan se...