Kemarin tembus 5k komen, part ini harus tembus 5k komen. Boba janji langsung UP kalo udh tembus mangkannya KOMEN DITIAP PARAGRAF!😡🏃♀️
_ALANSKA_
"Laura hilang ingatan."
Deg
"Kok bisa?" Ujaran Arkan tadi mengcemaskan hati Alanska yang tak ingin diam sedari tadi.
"Ya bisa lah kehendak Tuhan,"
"Laura kena tembak punggungnya bukan kebentur kepalanya apalagi ketabrak" Ujar Alanska.
"Lo ngedoain adik gue ketabrak?" Sengit Arkan padanya. Ia menetralkan diri, "Kalo gak percaya sono tanya Dokter!"
Alanska berbalik badan hendak berlalu menemui sang Dokter, Arkan menahan tangan lelaki itu membuat Alanska menengok. "Eh gausah, tadi gue udah nanya"
"Udah lah, Dokternya lagi mejeng tuh sama suster bahenol lo gausah kesana, ganggu aja! Mending pulang! Gak berfungsi lo disini,"
"Gue mau pulang bersama Laura. Gue mau ketemu istri gue minggir deh Ar!" Sentak Alanska tak sabar.
"Cih," Arkan mendecih remeh, menggeleng-gelemg tak percaya pada manusia dihadapannya kini.
"Istri? Cewek yang selama ini lo anggep sampah sekarang lo anggep istri?"
"Gue gak nganggep Laura sampah!" Elak Alanska tak tahu diri.
"Susah ya ngomong sama jelmaan setan,"
"Mana ada setan seganteng gue" Kata Alanska.
Arkan melongo. "Bisa-bisanya lo mengpede,"
"Minggir Ar gue mau ketemu orang yang gue cinta selama ini LO DENGER GAK SIH?!" Bentak Alanska.
Lelaki itu memohon dengan sudut mata melemah, "Please Ar.. gue nyesel atas apa yang gue lakuin selama ini dan bakal gue bayar apapun caranya buat nebus luka Laura akibat gue tapi sampai mati pun gue gak bakal ngelepasin dia."
"Egois!"
"Bukan egois tapi kalo lo ada diposisi gue pasti tau rasanya. Kehilangan orang yang lo cinta, lo cari sampai ke sudut dunia pun tetep gak ada, berusaha lupain tapi gak bisa, berusaha hidup meski gak punya tujuan padahal orang disekeliling lo tau bahwa gadis yang lo cinta itu masih hidup... gimana rasanya?"
Arkan menatap sensi pada Alanska, "Lo bukannya pingsan? Dirawat kan?"
"Hm,"
"Pantesan tuh tuh darah netes mulu, lo cabut paksa infusan lo?"
"Gue gak butuh infusan rumah sakit obat gue cuma Laura..."
Arkan menghembuskan nafas berat. Ia menggaruk sedikit tengkuknya melihat keadaan Alanska yang terlihat mengenaskan. Jeans hitam robek, kaos hitam lusuh, rambut berantakan seperti gelandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANSKA
Teen Fiction"Lo harus hamilin gue." Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?" "Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa salah?" "Salah lah. Otak lo dimana sih? Dipikir ngehamilin orang pake adonan bakwan terus digoreng?" Alanska benci Laura. Gadis gila dengan se...