2. | Calon Adik Ipar

174K 12.2K 1.2K
                                    

"Kebo, jarang mandi, bau ketek, pendek, ngeselin, rese, hidup pula adik gue mines semua lo mau?"

Alanska menoleh, "Kaga."

"Bagus deh,"

"Lo mau nyelesain S2 di Indo bang?" Basa-basi Alanska memecah keheningan. Kalo bukan gara-gara sang ibunda mana mau Alanska meninggalkan basecamp demi jemput calon kakak ipar-katanya dibandara. Demi ps 3 Ska.

"Nyelesain masa lajang, capek gue tidur sendiri, makan sendiri, nyuci sendiri, anu-anu sendiri."

Alis Alanska mengkerut, "Anu-anu apaan?"

"Lo cowok masa gak ngerti,"

"Gue cowok polos, jangan dinodai!"

"Taik. Btw rumah lo gede juga, orkay pasti."

"Tahu dari mana rumah gue gede?"

"Sip. Nyokap gue gak salah milih mantu, semines apapun adik gue tetep aja harus dapet kebutuhan yang layak. Lo kerja apa?"

"Pengangguran."

Cittttt! Arkan hampir membenturkan kepalanya dan Alaska kedepan kaca mobil atas tindakan mengerem dadakan. Lelaki tegap itu menatap kearah Alanska, "Gak gue restuin! Mau ngasih makan apa lo ke adik gue? Nyemilin keramik?"

"Maunya sih ga gue kasih makan."

Kalimat itu membuat Arkan berderu emosi ditengah kegiatan menyetirnya, fokusnya terbagi antara rumah dan kalimat Alanska. "Keluar lo dari mobil gue." Nah loh!

Mobil terhenti, "Lo gak mau kasih adik gue nafkah? Ya gausah nikahin lah."

"Jadi boleh ni gue batalin perjodohannya?"

"Jadi cowok jangan plin plan Ska, lo mau nikahin adik gue karena apa?"

"Nyokap"

"Gak ada rasa buat seriusin dia?"

Jawabannya menggeleng.

"Free karna lo dijodohin demi nyokap akhirnya lo nerima Laura?"

"Seratus."

Arkan menarik nafas dalam-dalam, menoleh pada sampingnya "Gini.. seandainya lo punya masalah rumah tangga sama Laura nanti hal apa yang bakal lo lakuin buat ngatasin?"

"Cerai mungkin"
        
       
*****
       
      
"BANG AR- ihh baru juga mau peluk." Laura memanyunkan bibir. "3 tahun gak ketemu, gak dipeluk bang Arkan sekalinya ada masa gak mau peluk Loly?"

"Gausah lebay!"

Laura termenung menunduk.

Arkan menoleh, menaruh barangnya dekat sofa dan langsung tersenyum pada gadis kecilnya. "Gausah cemberut ntar gue suka."

Laura mendongak, "Eh-"

"Katanya mau peluk, hm?" Arkan melebarkan kedua tangannya untuk menyambut Laura kedalam dekapan ternyaman yang pria itu punya. Diusapnya rambut Laura pelan sembari dicium pucuk kepala gadis yang berbeda usia 3 tahun darinya. Laura kecil, kesayangan bang Arkan.

Alis Arkan terangkat satu. "Ini dahi lo kenapa diperban gini?"

"Biar keren kan lagi trend!"

"Adik kamu jatuh tuh kalo main gak hati-hati padahal udah SMA tapi sifat kekanak-kanakannya masih aja sama." Sahut Hira yang mendekati mereka diruang tengah, "Gimana calon mantu mama mau dilamar kapan?! Nikahannya nanti pake adat apa? Undangannya udah dapet design yang bagus ga? Nikahannya mau dimana!?"

ALANSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang