"Lo harus hamilin gue."
Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?"
"Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa salah?"
"Salah lah. Otak lo dimana sih? Dipikir ngehamilin orang pake adonan bakwan terus digoreng?"
Alanska benci Laura. Gadis gila dengan se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ingat harus komen ditiap kolom paragraf! baru deh boba bakal next😡
_ALANSKA_
Tepat dihadapan kedua mata Laura, gadis itu menyaksikan Alanska yang membuka akan pintu disebelah kemudi tempatnya menyetir untuk ditumpangi seorang gadis yang merupakan mantan kekasih nya sendiri, yakni Caitlin.
"Lo pulang bareng gue."
"Gak ada orang, suaranya ghoib ih merinding." Gumam Laura menggubris kehadiran Nantha.
Nantha meletakan kedua tangannya di samping kanan dan kiri Laura, kepalanya sedikit menunduk. "Sekalipun gue ghoib tapi masih ganteng kan?"
"Gantengan juga calon suami gue,"
"Siapa?"
"Jeno Blackpink."
"Apaan tuh?" Nantha membeo.
"Ya manusia lah masa patung!" Laura membalikan badan untuk mengambil langkah pergi.
"Kan udah gue bilang lo pulangnya bareng gue."
"Langsung pulang? Gak ada niatan kasih gue jajan 1M gitu, atau beliin iPhone terbaru gitu? Gak ada? Gak niat?" Sosor Laura terus menerus membuat cowok tampan itu terkekeh.
"Niat gur sih mau ngasih lo lebih 1M tapi jaminannya lo jadi bini gue ya?"
Bola mata Nantha mendelik. "Dimana gue bisa beliinya?"
"Ke Korea lah."
"Jauh amat, mending beli gue aja Ra. Gausah pake uang juga gue mau kok dibeli sama lo. Nih, cium sini sekalian buat bonus pembeli pertama dan terakhir." Nantha mendekatkan wajahnya ke arah Laura.
"DIEMMM!! IH NO NO NO! NANTHA GAAK SOFAN!" Pipi Laura menyuarakan rona merah, salah tingkah.
Hal itu sontak membuat Nantha gemas mengacak-acak rambutnya.
*****
SESAMPAINYA dilobby apartemen Arkan, Laura menghentikan langlahnya agar Nantha tak ikut masuk kesana. "Berapa ongkos ojeknya biar gue transfer."
Nantha terkekeh, "Sebanyak apa sih duit lo sampe mau bayar ke gue pake tf segala?" Nantha mengedarkan pandangannya. "Lagian gue gak butuh duit lo buat bayar kebaikan gue, cukup lo ajakin gue masuk dan kasih minum... selesai kan?"
