Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ Mamah udah ga ada Je “
Bukannya saya udah bilang untuk jauhin Brian? Kamu ini memang sengaja cari penyakit
Jean hanya bisa menatap nanar layar ponselnya sejak tiga puluh menit yang lalu.
Ini masih sangat pagi dan ia sudah mendapat pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.
Sebenarnya itu Salsa, dan Jean tau itu.
Jean tau hal seperti ini akan terjadi jika Brian masih berada di dekatnya.
Namun satu hal yang membuat Jean merinding adalah bagaimana Salsa bisa mengetahui nomor ponselnya?
Salsa bahkan tau jika ia dan Brian masih bertemu. Padahal seingat Jean, hanya ada ia dan Brian di parkiran kos kemarin malam. Jean yakin tidak ada orang lain disana.
Bahkan Willy yang notabene selalu menempel padanya pun tidak mengetahui kedatangan Brian.
“ Psikopat ga sih nih mbaknya? Gue jadi takut… “
Jean yang memang pada dasarnya mudah terpengaruh merasa sangat gelisah sekarang. Ia tidak merasa telah merebut Brian dari siapapun.
Ia memang menyukai Brian---maksudnya hey? Siapa yang tidak suka dengan pria dewasa yang tampan dan mapan seperti Brian?
Apalagi Brian kini sudah terang terangan mengejarnya.
Bahkan sudah berani menciumnya---meski hanya di kening.
Oh ayolah, Jean tidak berharap lebih dari itu kok-----sungguh!
Namun jika memang benar Brian akan segera beristri, tentu Jean akan mundur dengan sukarela.
Sebagai manusia bermartabat, Jean akan lebih memilih memperjuangkan harga diri dibandingkan cinta.
Jean hanya tidak habis pikir dengan Brian. Bagaimana Brian bisa mendekati dirinya ketika Brian sendiri sudah berstatus calon suami orang?
“ Kak Brian segitu ga cintanya sama mbak Salsa apa gimana dah? Sampe sampe mbak Salsa nya dilupain dan malah deketin gue “
Jean bermonolog dengan diri sendiri, yang tentunya malah membuat semakin pusing saja.
Selama ini Brian selalu bersikap manis padanya, seolah hanya dirinya lah yang Brian inginkan. Jean juga ingat bagaimana masamnya wajah Brian saat mendapatkan hadiah yang sengaja Salsa titipkan padanya.
“ Mbak Salsa ini beneran calon istrinya kak Brian bukan sih? Kok kak Brian kaya ga sayang gitu sama dia? “
Pagi itu Jean habiskan dengan memikirkan hal hal berat yang menurutnya sangat membagongkan.
