5.5

656 97 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








“ Saya mau pisah “







Jean terbangun dari tidurnya.


Dengan sekujur tubuh yang terasa sakit dan nyaris mati rasa.


Ia meringis dan mengedarkan pandangannya ke segala arah saat pening mendera kepalanya.


Semua sudah berubah.


Sprei dan selimut yang mereka pakai semalam. Bahkan piyama yang ia kenakan pun sudah berganti.


Brian yang melakukan semuanya.


Mengganti sprei dan selimut.


Mengelap tubuhnya hingga menggantikan pakaiannya.


“ Hikss…. “


Tiba tiba Jean terisak saat bayang bayang Brian yang menggagahinya tanpa adab muncul dalam ingatan tanpa bisa ia kendalikan.


Saat Brian memasuki tubuhnya tanpa ampun.


Mencengkram kuat kuat pergelangan tangannya hingga meninggalkan bekas luka akibat kuku yang tak sengaja ikut tertancap disana.


Bahkan membentaknya dengan kasar saat Jean tak kunjung berhenti menangis ketika sedang digagahi.


Jean hancur.


Ia merasa begitu kotor dan hina.


Seperti barang bekas yang patut untuk dibuang.


Sampah.


Jean semakin terisak saat wajah kedua orang tuanya terbesit begitu saja dalam benaknya.


Ia merasa sangat sangat malu dengan kondisinya saat ini.


“ Mah…pah…maafin Jean---hiks, Jean gabisa jaga diri “


Jangankan untuk menemui orang tuanya nanti, untuk melihat pantulan dirinya di cermin pun Jean tak sanggup.


“ Kakak tega banget----hikss “


Jean meringkuk, memeluk tubuhnya sendiri.


Hancur sudah kepercayaan yang ia bangun tinggi tinggi untuk Brian.


Benar benar hancur tak bersisa dalam waktu satu malam.


Brian, pria yang mengaku menyayanginya lebih dari apapun.


Yang berjanji akan menjaganya dengan sepenuh hati.


Yang berucap tidak akan pernah menyakitinya.




Pak Brian | Day6 | JaehyungparkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang