Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bahwa ia menginginkan Brian sebanyak Brian menginginkannya.
“ Pulang sama siapa semalem? “
Berulang kali Jean merapalkan mampus mampus mampus beserta doa secara bersamaan dalam hati karena sungguh! Brian yang kini ada di hadapannya terlihat mengerikan.
“ Pulang sama siapa saya tanya “
“ Sama Willy “
“ Bohong “
Ah udahlah kelar hidup gue hikss Batin Jean.
“ Ketemu Chandra kan semalem? “
Jean yang sedari tadi menunduk hanya bisa mengangguki pertanyaan Brian.
“ Chandra bilang kamu dianter temen, dan kayanya bukan Willy deh soalnya pas saya sebutin ciri ciri Willy, Chandra bilang bukan “
Jean merasa setengah nyawanya sudah menguap ke udara.
“ Tapi….disana emang ada Willy kok “
Jean tau pembelaannya tidak akan membantu apapun tapi ya sudahlah----setidaknya ia sudah berusaha.
“ Hmmhhh kamu tuh ya, ijin pergi sama siapa pulangnya sama siapa “ Ujar Brian seraya berjongkok di depan Jean yang sedari tadi terduduk di atas ranjangnya.
Brian melongok ke arah wajah Jean, berusaha mempertemukan pandangan mereka.
“ Hey, liat saya “
Begitu ujung dagu nya ditarik, Jean tidak bisa mengelak.
Pandangannya bertemu dengan kedua mata jernih Brian.
“ Untung temen kamu itu baik, mau nganterin kamu sampe kos mana kamunya sempoyongan kata Chandra “
Jean mulai kebingungan saat gurat emosi di wajah Brian kian memudar.
“ T-tapi….saya sama dia udah ga ada hubungan apa apa kok serius “
“ Loh katanya temen, masa ga ada hubungan sih? Kamu tuh ya temen sendiri ga di aku “
Wait wait, dia tau ga sih kak Saka itu mantan gue? Masa ga marah gue dianterin mantan? Jean mulai merusuh dalam hati.
