8.5

787 73 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








waktu adalah obat paling mujarab dari segala macam luka









“ Eumm, tolong riasan matanya jangan terlalu mencolok. Dibuat soft aja, tipis tipis saya ga mau wajah Jean keliatan tua “


Jean tersenyum maklum pada pantulan sosok Brian di cermin.


Brian layaknya seorang juri di ajang kecantikan, pikirnya.


Dia terus mengoreksi setiap gerakan tangan yang menyentuh wajahnya.


“ Mbak nya nanti grogi Bri… “


Yang dibicarakan hanya tertawa pelan, sepertinya ia sudah sangat sangat terbiasa dengan situasi seperti ini.


“ Gapapa, kulit adeknya memang bagus jadi make up nya juga mbak usahain yang sesuai sama umur kamu “


“ Lebay banget mbak, padahal cuma acara kecil kecilan tapi Jean sampe di dandanin begini “
Keluh Jean.


Ia memang sudah sangat mengenal wanita perias yang sedang memoles wajahnya itu.


“ Mbak udah  sering dipanggil buat ngerias tapi baru kamu aja dek yang ga mau make up-an di hari bahagia kaya gini “


Jean tak lantas menjawab karena bibirnya kini tengah diberi sentuhan terakhir berupa lipbalm berwarna yang membuat bibirnya nampak cantik juga sehat disaat yang bersamaan.


“ Ya gimana mbak, Jean malu dandan dandan kaya gini “


Sang perias tersenyum seraya merapihkan poni Jean yang sempat ia semprotkan hair spray.


“ Jangan malu, kamu cantik. Udah nih, mbak permisi ya “


“ Mbak jangan langsung pulang ya, makan dulu nanti mamah marah kalau mbak langsung pulang “


Sang perias tertawa lalu mengiyakan ucapan Jean.


Dirinya segera berpamitan karena melihat Brian yang hanya terdiam sembari memperhatikan interaksinya dengan Jean.


Brian sepertinya memiliki sesuatu yang perlu ia sampaikan pada Jean, begitu pikirnya.


“ Sayang “
Panggil Brian saat hanya tersisa mereka berdua saja di dalam ruang rias tersebut.


“ Hmm “
Respon Jean masih dengan posisi terduduk sembari memandangi pantulan dirinya di cermin.


“ Kenapa? “
Tanya nya karena melihat Brian malah terdiam  di belakang tubuhnya sembari mengusap kedua bahunya perlahan.


Pak Brian | Day6 | JaehyungparkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang