6.0

543 98 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








“ Iya mbak, saya akan pergi “









“ Ini rumah siapa? “
Monolog Jean tanpa sadar ketika taksi yang disewanya telah berhenti di titik dimana Brian kini berada.


Jauh dari perkiraan Jean sebelumnya.


Bukan hotel.


Bukan juga unit apartemen.


Apalagi tempat hiburan ilegal.


Brian ternyata sedang berada di sebuah rumah besar yang terletak di kawasan perumahan elit Kelapa Gading.


Beberapa kali Jean mengecek maps di ponselnya hanya untuk memastikan bahwa titik ini memang benar. Entahlah, ia ragu sekali.


Namun keraguannya sirna ketika melihat mobil Brian terparkir jauh di halaman depan rumah tersebut.


Jean tersenyum miris mengingat perkataan Brian padanya beberapa saat yang lalu.




“ Di kantor sayang “




Sejak kapan kantornya berubah wujud menjadi rumah dua setengah lantai seperti ini?


Untuk sejenak Jean berpikir ia akan berlari ke rumah itu dan melabrak siapapun yang berani beraninya menggoda Brian hingga pria itu rela membohonginya berkali kali.


Meski yang harus dihadapinya adalah Salsa sekalipun. Jean tidak peduli.


Namun lagi lagi Jean berpikir bahwa tindak kekanakannya itu bisa saja mengundang keributan dan berakhir dengan ia yang diusir oleh satpam penjaga perumahan ini.


Ia tidak mau itu terjadi.


Sudahlah cukup harga dirinya hancur dirusak oleh Brian, ia tidak mau merusak harga dirinya sendiri di depan satpam perumahan juga.


Alih alih menunggu Brian keluar dari rumah tersebut, Jean memilih jalan lain. Sedikit gila, namun ia pikir sangat layak untuk dicoba.


Ia teringat pernah menyalin nomor yang sering kali memenuhi catatan panggilan masuk di ponsel Brian. Nomor ponsel yang ia yakini adalah milik Salsa.


Dengan cepat Jean menekan nomor tersebut di ponselnya. Menggiring ia pada dering demi dering yang sungguh membuat jantungnya terasa akan copot akibat berdetak terlalu kuat.


Dering itu berlangsung cukup lama hingga Jean berpikir mungkin panggilannya tidak akan pernah terhubung.


“ Halo, siapa ya? “


Namun ternyata ia salah.


Sorot mata Jean mendadak redup saat mendengar suara wanita yang menyapa nya di seberang sana.


Pak Brian | Day6 | JaehyungparkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang