tahap 34

475 67 57
                                        

- ,, 🍮 [ apple of my eyes ]⌇·˚ ༘

- ꒰ sesungguhnya Allah sebaik-baiknya perencana. ꒱ -

HALO SAYANGKU, CINTAKU, DUNIAKU!

aku hadir untuk mewarnai hari kalian, hehehe.
sebelumnya aku mau minta maaf ke sayangku semua, terutama ke aulpacarthv karena aku ada janji update cepet, tapi malah mundur berapa bulan ya ini? fara minta maaf yaa..

sebagai ganti, dan karena sayangku sabaaarrr sekali, aku panjangin nih chapternya!

happy reading! 🥰

•••





























"assalamu'alaikum, abah."

pada alarm digital yang dibawa marwah dari rumah, menunjukkan pukul setengah tiga pagi. pemiliknya baru saja selesai sholat tahajud, meminta ketenangan untuk risau di hati yang marwah tau enggak seharusnya begini.

ia bersedih, menangis dalam peraduan kepada tuhan. tetapi marwah belum merasa cukup tenang. tangisnya masih menyentuh pipi, dan sesenggukan. jadi sekarang ia ingin berbagi isi kepala pada abah yang pasti sudah bangun.

sadar kalau ada yang aneh dengan suara putrinya, abah bertanya, "waalaikummussalam. marwah kenapa, nak?"

ingatan soal kenangan masa kecil sampai beranjak remaja, yang semuanya diisi oleh keberadaan mizan berputar di kepala. juga bagaimana teguhnya hati marwah selama ini yang selalu dijaga buat mizan, sekalipun pemuda itu gak pernah tahu. marwah sedih oleh kenyataan mizan yang sudah menemukan orang lain. marwah pikir, dengan dirinya yang ada di satu kota yang sama dengan mizan, berjumpa, akan membuat mereka kembali dekat. ternyata salah.

"abah.." lirih marwah. masih ragu apa ia harus jujur ke abah.

"ada yang sulit, marwah?" tanya abah lagi, lembut.

"m-marwah ingat kak mizan terus, bah." jawab marwah berusaha mengucapkannya dengan jelas, hatinya serasa diremat kuat ketika mengaku demikian.

di sisi sana abah merasakan hal yang sama, berempati pada putri kecilnya.

"iya, nanti abah coba bicara sama ibuk ya, nak. marwah harus tawakal."

"iya, bah. jazakallah khairan."

"jangan sedih buat hal yang belum pasti, nak. tawakal ke Allah terus, ya."

"iya, bah."

"yasudah. tidur lagi marwah."

"iya, abah. marwah tutup, wassalamu'alaikum."

"waalaikummussalam wa rahmatullah."

•••

rabu pagi tiba dengan kesibukan yang sama. hampir seluruh ruangan di tiap gedung universitas terisi kegiatan. belajar sudah menjadi bagian dari hidup, tak melulu formal, belajar bisa dilakukan dalam persoalan apa saja, dalam bentuk apapun, di mana pun.

ela, dinda, dan irish yang hari ini bakal punya jadwal kelas yang sama, bikin janji buat makan di kantin sebelum kelas mulai.

jadilah mereka bertiga duduk dengan posisi dinda menghadap ela dan irish, di bangku panjang kantin fakultas hukum. berhubung itu meja muat banyak, di samping mereka diisi orang lain yang kurang kenal.

apple of my eyes : kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang