Kebenaran

2.9K 420 13
                                    

Let's get it!

JaemRen in your areah~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


"Ma, Jaemin kenapa tidak boleh ikut?" bingung Renjun di tengah perjalanan.


"Mama." Kembali membuka suara karena tak mendapat balasan.


"Sayang, kalau mama bilang kau istimewa bagaimana?"


Kening Renjun mengerut. "Maksud mama?"


"Mama tidak akan bilang langsung keintinya. Ini menyangkut alasan kenapa mama menyuruh Jaemin untuk tidak melakukan 'itu' padamu. Mungkin kau pikir yah seperti kekhawatiran orangtua pada umumnya supaya tidak mempunyai anak sebelum waktunya."


Nyonya Huang menjeda kalimatnya. "Kau tahu kan laki-laki sebenarnya tidak bisa mengandung, jadi kebanyakan orang memilih menjadi gay mungkin karena mengambil jalan pintas. Supaya bisa berhubungan sepuasnya tanpa khawatir bisa membuahi. Tapi kau istimewa Renjun. Mama takut masa depanmu terancam."


Seketika nafas Renjun berhenti. Dia pikir mamanya selalu mewanti-wanti Jaemin supaya tetap pada batasannya. Seperti kekhawatiran orangtua pada umumnya.


Yah selama ini, Renjun pikir memang dirinya laki-laki biasa. Jadi dia sangat pesimis saat tahu Nyonya Na tidak menyutujui hubungannya dengan Jaemin hanya karena ingin mempunyai keturunan dari darah daging sendiri.


Apakah sekarang Renjun mempunyai kesempatan?


***


"Hey bro, sendirian saja?" Anak sulung keluarga Huang—Lucas datang dengan tas punggungnya.


"Baru pulang ge?"


Lucas mengangguk. "Renjun dengan yang lain kemana?"


"Ke rumah sakit."


"Hah? Yang sakit siapa? Perasaan kemarin semuanya sehat-sehat saja."


"Tapi kenapa kemarin aku tidak lihat keberadaan Lucas ge?"


"Ah iya, aku kan menginap, hehe." Senyum tanpa dosa terukir.


"Kembali ke topik, yang sakit siapa?"


"Renjun, tadi mual-mual terus. Mungkin karena kecapean, aku merasa tidak bisa menjadi kekasih yang baik."


"Memang kan? Eh, abaikan." Segera membenarkan kalimat saat melihat perubahan ekspresi calon adek iparnya.


"Jaem, kau percaya dengan male pregnant?"


"Laki-laki yang bisa mengandung?"


"Right, percaya tidak?"


"Eum, entah, aku tidak pernah mencari tahu."


Lucas menganggut. "Kau dengan Renjun pernah melakukan itu tidak?"


"Itu apa?"


"Umurmu berapa? Masa tidak tahu."


"Ah, eum jadi ya begitu ge."


Lucas terdiam.


"Maaf ge, aku tidak bisa menjaga Renjun." Kepala Jaemin tertunduk.


"Santai saja, tapi yang penting kau bisa menjadi laki-laki bertanggung jawab. Aku percaya padamu." Lucas menepuk bahu Jaemin sebelum ke kamar.


Tbc

A/n mungkin dua atau tiga chapter lagi end.

Fluffy • JaemRen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang