Sebuah Tantangan

2.6K 417 29
                                    

Let's get it!

JaemRen in your areah~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Matahari hampir berada diatas kepala.


Wahana yang tidak memacu adrenalin sudah dinaiki semua.


Sekarang sedang berada di tempat makan guna mengisi perut. Sesudah memesan tinggal menunggu makanan datang.


"Hapus," suruh Jaemin datar saat Saeya tanpa ijin memotretnya. Sebenarnya tidak akan ketahuan karena Jaemin sedang bermain ponsel, tapi karena camera Saeya ada flash-nya jadi tahu.


"Kenapa? Kau kan tunanganku." Saeya malah ingin memposting disosial medianya. Tak peduli tatapan tajam Jaemin.


"Bawa kemari ponselmu atau tanganmu patah, tak peduli akan gender."


"Sudah Jaem, biarkan saja." Renjun sedari tadi memperhatikan memilih menenangkan Jaemin. Tidak ingin ada keributan.


"Tapi dia akan mengaku jika aku kekasihnya."


"Kau kan tunangannya," cicit Renjun sambil menunduk. Takut. 


Kalau takut kenapa harus mengatakannya? Mulutnya memang minta dibungkam.


"Nah Renjun saja mengakuinya, sudahlah, putuskan saja, lagipula Nyonya Na tidak merestui, kan?"


Tatapan tajam kembali dilemparkan.


"Apa? Itu fakta, jika kau memaksa, hubungan kalian kedepannya tidak akan berakhir baik. Akhirnya bagaimana? Putus lah."


Tangan Jaemin sudah mengepal. Jika saja Renjun menyingkirkan pegangan dilengannya, pasti wajah Saeya sudah dihiasi memar.


"Pukul nih pukul," tantang Saeya sambil menunjuk pipinya. "Dengar ya, jika serius dengan Renjun, seharusnya kau bisa meyakinkan Nyonya Na, bukan terusan menghindar di apartement."


"Apa maksudmu?" Jaemin merasa tersindir, jadi Saeya menganggap dirinya tidak serius dengan Renjun?


Omong kosong.


Saeya mendecih. "Kalau tidak segera meyakinkan Nyonya Na, aku akan benar-benar memastikan margaku berubah menjadi Na." Lalu gadis itu pergi.


Jaemin terdiam. Apalagi Renjun.


Tbc

A/n Akan kembali saat book ini mencapai 2k vote 😀😊

Fluffy • JaemRen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang