Komitmen

3.4K 546 55
                                    

Terimakasih untuk 300 votenya
✧*。٩(ˊᗜˋ*)و✧*。


Let's get it!

JaemRen in your areahhh~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Belum ada jawaban.

Atau memang tidak jawaban.

Dan getaran ponsel Jaemin tambah merusak momen. Dengan malas ia memeriksa. Siapa juga yang mengiriminya pesan.

"Ck." Decakan Jaemin mengundang rasa penasaran si mungil.

"Siapa?"

Membuang nafas pelan. Jaemin tidak boleh menatap kekasihnya dengan tatapan tak suka, ataupun ekspresi lain yang membuat suasana semakin runyam.

"Apa aku harus mengajarinya?"

Renjun langsung tahu siapa yang mengirim pesan. "Kau sudah terlanjur janjian, jadi temui dulu."

Jaemin hanya mengangguk patuh lalu memberikan helm pada Renjun.

"Tidak mau pakai?"

"Mau dipakaikan." Senyum mengulas wajah tampan Jaemin. Suasana hatinya sedikit membaik. Dengan senang hati ia memasangkan helm ke kepala kekasihnya. Setelah terdengar bunyi 'klik' Renjun tersenyum tipis. "Thanks~"

"Ayo naik."

"Iya." Renjun menumpu di bahu Jaemin untuk naik ke jok motor. "Sudah."

"Jaemin sunbae, di sini." Jaemin menatap malas ke arah panggilan.

"Senyum Jaem, nanti cepat tua lho."

Renjun terkekeh. Jaemin memperlihatkan senyum terpaksa, setelahnya lenyap begitu saja.

"Bagian mana yang tidak kau mengerti."

"Tidak mau pesan minuman?"

"Injunnie, mau minum?" Jaemin menoleh ke si mungil.

"Mau lemon tea."

Pelayan datang setelah dipanggil. Jaemin mengatakan pesanan, minuman hitam bak racun yang biasanya akan dimarahi Renjun kalau masih diminum.

"Lemon teanya dua dan milk shake ya kak." Pelayan mengulang pesanan.

"Sayang, aku kan mau kopi."

"Tidak boleh, kau kalau memesan suka sesukanya. Tidak baik untuk kesehatan."

Plak.

Pasangan itu mengalihkan pandangan.

"Maaf sunbae, ada nyamuk."

"Oh." Jaemin tahu apa maksud juniornya. "Mana bagian yang belum dimengerti."

Jehyo menyodorkan buku tulis yang tertulis beberapa rentetan kata. Juga  terdapat coretan yang menjadi penanda bagian mana yang belum paham.

"Dengar baik-baik, aku tidak akan mengulanginya."

Sambil melihat Jaemin mengajar. Renjun memilih memperhatikan. Jika sedang serius, kadar ketampanan Jaemin bertambah lima kali lipat. Harus disuruh mundur. Tampannya kelewatan.

"Hati-hati." Respon Jaemin bagus, saat kepala Renjun akan terantuk meja, tangannya sudah lebih dulu melapisi.

"Hehe, aku mengantuk."

"Minum dulu, dingin enak."

"Hu'um." Renjun minum seperempat, tapi karena enak, ia kembali menyedot. "Hii~ dingin."

"Lucu sekali, kesayangan siapa sih?" Jaemin mengusak surai Renjun gemas. Lucunya sudah kelewatan. Harus disuruh mundur.

"Kesayangan Nana~"

Sepertinya jangan. Maju terus pantang mundur lebih baik. Biarkan Jaemin tenggelam dengan kadar kelucuan seorang Huang Renjun.

"Sunbae, penjelasannya belum selesai."

"Masih mengantuk sih, tapi mending daripada tadi."

"Oke, ini sisa sedikit."

"Sunbae, tapi ini masih setengah yang dijelaskan." Jehyo kembali membuka suara saat kalimatnya kembali diabaikan.

"Saya akan menjelaskan dengan singkat." Memang perubahan cara bicara Jaemin kentara sekali. Mimik wajahnya juga mendukung.

"Na, aku angkat telpon dulu ya."

"Iya." Renjun keluar caffe.

Disela penjelasan, Jehyo bertanya. "Sunbae dari dulu memang suka dengan laki-laki, ya?"

"Bukan urusanmu."

"Sunbae kan tampan, pasangan sunbae juga, hanya ada bumbu manisnya jadi lucu."

"Maksudmu?"

"Apa sunbae tidak bisa menyukai perempuan saja?"

Akhirnya to the point. Jaemin kali ini tidak ingin menambah kesempatan untuk perempuan di depannya guna melancarkan niatnya mungkin. Renjunnya pun tidak ada, jadi akan lebih mudah.

"Tidak, sampai kapanpun. Meskipun suatu hari pasangan saya memutuskan untuk menyukai perempuan, saya akan tetap menyanyanginya. Tidak peduli kalau saya harus sendiri sampai hembusan nafas terakhir. Itu komitmen yang sudah saya bangun selama ini."

"Saya harap kau mengerti, begitu juga penjelasan materi tadi. Saya permisi."

Jaemin berdiri. Tak lupa membawakan barang Renjun. Keluar dari caffe meninggalkan Jehyo dengan sejuta monolog.

"Renjun hyung, apa kau benar tidak ingat aku?"

Tbc

A/n sebentar sebentar, kok konfliknya jadi rada berat gini? 😓

Takutnya nanti malah saya buat semakin berat ueee.

Gimana nih?

Kan awalnya berniat buat konflik yang ringan-ringan aja. 😩

Semoga aja engga deh.

Oiya, ini hanya ff ya readeul~ jadi jangan dijadikan motivasi dalam melakukan apapun. Meskipun di dalam cerita terlihat meyakinkan untuk dicontoh, tapi itu hanya ff. Tidak nyata, hanya karangan untuk hiburan semata.

Dan, malam ahad kalau engga ada kepentingan lebih baik di rumah aja ya ^^ terutama bagi yang perempuan ~

Koreksi saya kalau ada kata yang kurang berkenan. ^^

Sekian terimakasih ~

Salah satu foto JaemRen favorit saya~ ✧*。٩(ˊᗜˋ*)و✧*。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu foto JaemRen favorit saya~ ✧*。٩(ˊᗜˋ*)و✧*。

Fluffy • JaemRen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang