Bangun Tidur

7.2K 903 33
                                    

Sepertinya saya update mulu, tak apalah, saya rindu Jaemren. 😄


Let's get it!

JaemRen in your areah~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Sibuk sekali, sampai lupa waktu.


Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, berulang kali menguap lalu mengusap titik air mata yang keluar ke ekor mata. Namun itu terjadi satu jam lalu saat belum terdapat secangkir kopi yang rasanya, ah tidak, hanya bau. Baunya saja sudah seperti racun,  apalagi rasanya.


Padahal sudah diperingati berkali-kali untuk mengurangi takarannya, tapi tetap aja meminumnya diam-diam saat si tukang mengomel sedang tidur.


Mau bagaimana lagi, deadline-nya besok dan tugasnya belum selesai.


Salah siapa suka menunda-nunda pekerjaan?!


Jaemin menepis cepat kalimat bertanda seru di atas, jika Renjun sudah mengomel seperti rel kereta, tidak ada hentinya. Membuat Jaemin harus pura-pura mendengarkan, padahal mah tidur.


Dan itu malah semakin membuat Renjun menjadi rapper mendadak.


Memijit keningnya yang terasa senut-senut, tersisa beberapa paragraf lagi, tapi tubuhnya butuh istirahat. Berbeda dengan matanya yang masih kinclong karena minum kopi.


"Ugh." Atensinya teralihkan oleh suara yang keluar dari bibir sang kekasih, mengolet sebentar sambil Jaemin berjaga-jaga di sisi sofa supaya si mungil tak jatuh. Iya Renjun menemani sampai ketiduran di sofa.


Tapi usaha Jaemin sia-sia, karena Renjun tak sengaja mencium bau kaki Jaemin yang dijadikan pembatas dadakan.


Mencebik kesal, perlahan Renjun membangunkan tubuhnya. Dengan mata seperempat, Renjun merangkak kecil di sofa mendekati Jaemin yang masih asik menatap ke-uwuan di depannya.


"Kau belum tidur?" tanya Renjun sambil menyamankan posisinya, kedua kakinya kini berada di paha sang dominan, tangannya melingkar apik di leher Jaemin, dan terakhir wajahnya mendusal ke dada bidang yang hangat itu. Melupakan pertanyaannya karena Renjun sudah kembali ke alam bawah.


Diam-diam Jaemin terkekeh, saking gemasnya ia terus-terusan membubuhi surai wangi Renjun dengan kecupan sayang. Seakan melupakan kelelahannya, Jaemin kembali semangat melanjutkan tugasnya.


Ctak.


Setelah mematikan laptop dan menutupnya. Barulah Jaemin membawa si mungil ke dalam gendongannya. Memindahkan untuk tidur di kamar. Jaemin tentunya tak ingin mendengarkan gerutuan Renjun karena lehernya sakit.


Renjun bergerak pelan, membuat Jaemin harus menepuk-nepuk pantatnya pelan. Malah Jaemin nampak punya bayi besar.


Setelah berhasil menidurkan Renjun, Jaemin juga ikut tidur. Mendekap erat pada punggung sempit kesayangannya. Dan ternyata Renjun dengan senang hati mendusalkan wajahnya di dada bidang Jaemin.


"Akh." Oh tidak. Seperti ada sirine yang menyala di kepala Jaemin.


Glup.


Meneguk ludah.


Dirinya yang mau ikut menyelami dunia bawah harus gagal karena Renjun kembali bergerak dan kakinya tak sengaja mengenai kebanggaannya.


Jaemin harus mencari cara untuk bisa ke kamar mandi dan tak membangunkan Renjun.


Tapi tangan jenjang sang kekasih malah semakin erat bertengger di pinggang Jaemin.


"Astaga, Injunnie, duh. Kau menyiksaku." Dan mati-matian Jaemin menahannya sampai pagi.


Tbc

A/n ga mau bilang apa-apa

Eh ada.

Semoga tak bosan dengan cerita ini 😊

See u~

Fluffy • JaemRen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang