enam (past I)

8.1K 589 15
                                    

Happy Reading!!

****

Azeta dan Alena tengah sibuk mengangkat barang-barang mereka ke kontrakan mereka di sebuah perumahan di Jawa Tengah. Perumahan ini memang kebanyakan dihuni oleh para mahasiswa. Tadinya hanya Alena yang berada di daerah ini karna ia sedang menjalankan kuliahnya, namun saat ia ingin meminta tinggal di kontrakan sendiri daripada harus tinggal di kost dan orang tuanya tak mengijinkan, Azeta yang masih SMA menawarkan diri menemani sang Kakak. Setelah berdiskusi selama beberapa saat mereka pun mengijinkannya.

"Kayaknya tadi barangnya ngga sebanyak ini deh, Zet." ujar Alena sembari meletakkan kedua tangannya di pinggang. Ia kelelahan.

Azeta yang sedang mengangkat sebuah galon pun turut berhenti dan meletakkan galon di bawahnya. Ia merunduk dan meletakkan kedua telapak tangannya diatas dengkul.

Karel yang tengah berada di atas balkon kamarnya menatap ke bawah, tepatnya ke rumah tetangga barunya. Dan matanya segera tertuju pada Alena yang sangat cantik dan sexy.

"Jun," panggilnya pada Juno yang sedang duduk sembari membawa gitar.

"Paan." sahutnya.

"Bidadari." mendengar hal itu, Juno segera bangun dan berdiri di samping Karel.

"Anjay!" Takjub Juno saat melihat Alena yang tengah berkacak pinggang, kelelahan dan terlihat sangat cantik.

"Bidadari beneran ini mah." Katanya.

Mereka berdua memandang ke arah Alena hingga Azeta menangkap basah mereka di balkon rumah samping kontrakannya. Ia menatap tajam ke arah mereka berdua. Ia tahu, kakaknya memang selalu mengundang perhatian terlebih oleh laki-laki mesum seperti mereka.

"WOY!!" teriak Azeta yang membuat kedua laki-laki itu terperanjat kaget. Bukan hanya mereka, Alena juga kaget dan akhirnya menatap ke arah mereka.

"SINI LO BERDUA!!" suruh Azeta dengan garang dan berkacak pinggang.

"Sialan, Rel!! Galak bener itu cewek. Pembokatnya pasti." ujar Juno saat melihat Azeta, perempuan berpenampilan boyish dengan kaos kedodoran dan biker shorts.

"WOYYY!!" Azeta berteriak lagi karna mereka tak kunjung turun.

"Kamu ngapain sih, Zet?" tanya Alena. Namun Azeta mengabaikannya.

"Turun, Jun." ajak Karel.

"Kali aja bisa kenalan sama bidadari." katanya.

Mereka pun turun dan menghampiri Azeta beserta Alena.

"Tetangga baru ya?" tanya Karel basa-basi.

"Ngga usah basa-basi deh. Daripada lo berdua diem-diem disana mending angkatin barang-barang ini ke dalem." ujar Azeta judes.

'Kampret!'

'Sialan!'

Juno dan Karel mengumpat. Namun akhirnya keduanya menyetujuinya. Barangkali mereka bisa melakukan pendekatan dengan Alena.

Namun sayang sekali, mereka malah dikerjai oleh tetangga barunya hingga seluruh badan mereka pegal-pegal.

'Rasain lu! Emang enak!' girang Azeta.

🌻🌻🌻

Karel menyolek lengan Azeta saat gadis itu selesai minum teh hangatnya. Saat ini mereka bertiga sedang berada di warung tenda soto ayam. Azeta mengedikkan dagu, bertanya 'ada apa' pada Karel.

Karel menjawab dengan isyarat menunjuk pada Juno -yang sedang menusuk-nusuk giginya dengan tusukan gigi- dengan gerakan alisnya. Matanya mengerling jahil. Dan butuh beberapa saat bagi Azeta untuk mengetahui maksud Karel.

beautiful accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang