Happy reading!!
***
"Apa kabar, Len?" tanya Karel basa-basi, membuat Alena kembali menatapnya dengan jantung yang berdentum hebat. Senyum menawan masih bertengger di wajah pria itu.
"Mmm... Gue baik. Ya, gue baik." jawab Alena salah tingkah, membuat Karel mengerutkan kening dan beralih pada kedua anak laki-laki berseragam yang bersama Alena itu.
"Anak lo?" tanyanya dengan raut hangat.
'Mampus gue!'
"Ya. Ini anak gue," ia menunjuk Zafran.
"Dan ini anak kakak gue." lanjutnya menunjuk Kiev setelah menelan salivanya.
"Tapi, Mommy kan bukan—"
"Kiev, bisa bawa Zafran ke uncle Dava?" sebelum Kiev menyelesaikan koreksiannya dan mengungkapkan yang sebenarnya hingga menimbulkan pertanyaan dalam diri Karel, Alena pun segera mengalihkannya. Itulah sebabnya ia tidak mengatakan bahwa Kiev anaknya karna Kiev pasti akan mengoreksinya. Bukan hanya Kiev, tapi Zafran juga akan ikut-ikutan.
"Oke." setuju Kiev pasrah yang lalu menggandeng Zafran untuk mencari Dava, suami Alena.
"Jadi, kakak lo Aletta sekarang di Jakarta?" tanya Karel yang berhasil mengira bahwa Kiev adalah anak Aletta, kakaknya.
"Ya." dusta Alena. Padahal Aletta masih di Manchester.
"Dia mirip—" Karel yang menunjuk jejak keberadaan Kiev segera berhenti.
"Ya dia mirip Zeta. Semua orang pasti bilang dia mirip Zeta. Kayaknya kak Aletta lagi sebel sama Zeta pas hamil dia. Lo pasti taulah gimana ngeselinnya Zeta." sela dan celoteh Alena dengan kebohongan yang dibuatnya demi adiknya. Tidak mengejutkan sebenarnya, ia sudah seringkali berdusta demi Zeta dan Kiev walaupun ia tau itu salah.
Mendengarnya Karel mendengus tersenyum. Teringat bagaimana sikap dan kelakuan Azeta dulu.
"Lo apa kabar, Rel?" sekarang ganti Alena yang berbasa-basi.
"Gue... kayak yang lo liat." ia mengedikkan bahu.
"Mmm... Zeta bilang dia sempet ketemu lo sama Juno." Karel mengangguk membenarkan.
"Dia juga bilang klo Juno mau nikah dan lo udah punya tunangan." kali ini Karel diam saja.
"Btw, gue beruntung ketemu lo disini." ujarnya.
"Sekarang Azeta tinggal dimana?"
'Sialan gue harus jawab apa Ya Tuhan...'
"Mmm... Dia tinggal sama nyokap gue."
"Ah, klo gitu gue boleh minta nomor teleponnya?" pinta Karel.
'Mampus!'
Lalu tanpa Alena duga, Karel mempersempit jarak mereka.
"Zeta ngga lagi ngehindarin gue sama Juno lagi kan, Len?"
🌻🌻🌻
Zeta mendapat telepon dari Alena tepat saat ia berjalan ke ruangannya setelah keluar dari ruang meeting. Ia pun segera mengangkatnya.
"Halo, gimana, Kak?"
"Zet, gawat." katanya yang membuat Azeta panik dan berhenti melangkah seketika.
"Ada apa, Kak? Kiev kenapa?" ia benar-benar khawatir sesuatu terjadi pada Kiev.
"Kakak barusan ketemu Karel." ungkapnya, membuat Azeta tak bereaksi beberapa detik karna saking terkejutnya.