empat

8.5K 703 26
                                    

Happy Reading !!

***

Azeta kesusahan menelan ludahnya saat menyadari seseorang diseberang sana adalah Karel. Ia menoleh ke arah Kiev yang tengah memperhatikannya lalu ia keluar dari kamar putranya.

"Zet," panggil Karel saat Azeta tak menjawabnya.

"Ya?"

"Gue Karel."

'Gue tau lo Karel.'

"Ohh... Gimana, Rel?" tanyanya dengan suara parau hingga ia harus berdehem.

"Mmm... Lo besok ada waktu?" Karel balik bertanya. Zeta mengelus tengkuknya ragu. Ia pun teringat dengan kata-kata Alena.

"Kamu bisa hadepin mereka, Zet."

"Mmm... Kapan?"

"Sore?" Karel terdengar bertanya.

"Kayaknya ada." ujar Zeta.

"Klo gitu... bisa kita ketemu?"

"Kita berdua?" tanya Azeta sembari menyisirkan jari-jari pada rambutnya gugup.

"Sama Juno." jawab Karel. Azeta menghembuskan napas lega lalu menyetujuinya.

"Oke." sekarang gantian Azeta yang mendengar Karel seperti menghembuskan napas lega.

"Nanti gue kabarin lagi dimana tempatnya."

"Oke."

"Oke." lalu Azeta segera memutus sambungan tersebut. Ia memegang dadanya dan memejamkan matanya sejenak sebelum kembali pada Kiev yang ternyata sudah tidur.

Azeta tersenyum sedih menatapnya. Ia menghampiri Kiev, mengecup keningnya dan membenarkan selimutnya. Lalu ia mematikan lampu kamarnya sebelum keluar dari kamar tersebut.

🌻🌻🌻

Azeta menyempatkan diri ke rumah sang Mama saat hendak menemui Karel dan Juno. Ia ingin melihat Kiev yang belum dilihatnya sejak mengantarnya ke sekolah pagi tadi sebelum bertemu dengan ayah kandungnya.

"Mama mana, Mbak?" tanya Zeta pada Nia, salah satu asisten rumah tangga di rumah orang tuanya saat tidak melihat sang Mama.

"Dibelakang, Kak." jawabnya. Azeta pun segera menghampiri sang Mama yang tengah sibuk dengan tanaman-tanaman kesayangannya.

"Ma,"

"Eh, akhirnya kamu dateng juga." sang Mama segera menyelesaikan aktivitasnya dan menghampiri Azeta dengan wajah berseri-seri. Membuat Azeta bertanya-tanya.

"Mama lagi kenapa sih?" heran Zeta.

"Zet, tadi waktu jemput Kiev Mama ketemu sama Papanya Cleo, temen Kiev." ujar sang Mama dengan bersemangat. Yah, terkadang sang Mama turut menjemput Kiev.

'Ya terus kenapa, Ma?' Azeta menahan diri untuk tidak memutar bola matanya.

"Cleopatra?" tanya Azeta enggan. Ia tahu Cleopatra karna Kiev sempat bercerita mengenai anak baru beberapa bulan lalu yang menjadi teman sekelasnya itu.

"Iya. Btw, Papanya duren, Zet." ujar sang Mama blak-blakan.

WHAT?!

"Istrinya meninggal setahun yang lalu." lanjut sang Mama. Sekarang Azeta tak bisa lagi menahan diri untuk memutar bola mata.

"Ngga ada hubungannya sama Zeta, Ma." ujarnya.

"Mama kan belum selesai, Zet." protes sang Mama. Azeta mendengus.

beautiful accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang