Tolong pencet bintang, ya?
Boleh? Terimakasih!
Jangan lupa kritik dan saran karena
aku butuh itu. Selamat membaca!•°•°•°•°•°•
Your Profile
Kalian boleh nggak pakai profil yang aku buat, sesuaikan aja sama imajinasi kalian. Tapi, aku buat ini biar ceritanya bisa aku sesuaikan.Nama : Nozomi (Name)
Umur : 22 Tahun
Tinggi : 160 cm
Berat : 47 kg
Warna rambut : Cokelat tua (sebahu dan sedikit bergelombang)
Warna mata : Cokelat tua[Name's POV]
Ah! Lagi-lagi kedua kakiku sakit, padahal baru berlari sebentar. "Hanni, aku istirahat duluan! Kau berlari saja, ya! Aku akan menyusul!" Ujarku sembari menduduki sebuah batu besar yang ada di pinggir hutan.
Hanni berhenti berlari, memutar badan untuk menatapku. "Kakimu sakit lagi?" Aku menjawabnya dengan anggukan. "Huh... Baiklah, aku duluan! Hati-hati dimakan singa!!" Hanni mulai berlari meninggalkan aku sendirian.
"Aku yang makan singa! Rawr!" Setelah mengucapkan itu aku tertawa geli sendirian. Aku sendirian di hutan ini sekarang. Duduk seperti orang gila hanya untuk menghilangkan rasa pegal di kakiku.
Entahlah, beberapa hari belakangan kedua kakiku mudah terasa sakit dan pegal. Terkadang ada beberapa luka memar, namun aku tidak tahu penyebabnya. Aku sendiri bekerja di sebuah toko bunga milik mendiang Kakak Perempuaku. Agak aneh bukan kalau terdapat memar? Kecuali kalau aku seorang petinju, lebam akan terasa wajar.
Aku berpikir jogging akan membuat kedua kaki sialan ini membaik. Tapi mereka terasa semakin sakit ketika aku menginjakkan kaki di hutan ini. Bahkan aku telah menggunakan minyak urut yang diberikan Fey--salah seorang temanku yang tinggal di Indonesia--rasanya panas seperti ingin mati. Tapi kedua kakiku membaik! Hanya sementara sih... Minyak ajaib itu bagus, aku hanya tidak kuat dengan panasnya.
Kedua mata terus memandangi pohon-pohon tinggi di hutan, berharap tidak ada singa pemanjat yang sedang menatapku. Aku harap ada Totoro di sini menemaniku, siapa tahu kami jatuh cinta?
Cinta dan cinta, ngomong-ngomong umurku mulai menginjak 23 Tahun. Menyedihkan, karena aku tidak pernah mendapatkan seorang kekasih. Ada beberapa lelaki yang menyukaiku, tapi aku menolak mereka.
Ak-
Sk! Sk!
Dengan panik aku berdiri saat mendengar suara di balik semak-semak. Tanganku mengambil sebuah batu yang cukup besar dan melemparnya ke arah semak belukar. Seseorang keluar dari semak, tangannya memegang batu yang aku lempar. Sumpah! Dia tampan! Tapi... Dia sedang apa di semak-semak?
"Ah-eh! Maaf mengganggu aktivitas kalian," Ujarku sembari membungkuk.
Pria itu memakai kacamata renangnya, "siapa yang kau maksud 'kalian'?" Matanya menatapku tajam.
Eh? Dia... Dia tidak sedang bermantap-mantap di balik semak itu?
"Maaf, aku pikir kau sedang..." Aku menggantung ucapanku, berharap dia tidak memintaku untuk melanjutkannya.
Dia menggeleng pelan, keluar dari semak dan menatap tubuhku dengan intens. Apa yang ingin dia lihat? Aku, kan pakai sweater dan sweat pants. AH! AKU TAHU! Dia pasti iri lihat aku pakai sweater ori dari Naiki. Hehehe... Pria miskin.
"Kakimu..." Tangan kekarnya menunjuk kakiku. Aku menatapnya dengan penuh tanya. "Apa mereka sakit?"
Astaga! Ternyata dia adalah seorang peramal! Peramal tampan yang miskin!

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETS | Nanami Kento
FanfictionNozomi (Name), seorang gadis yang dihantui kutukan. Bertemu dengan Nanami Kento seakan bertemu super hero untuknya. Namun, bagi Nanami bertemu dengan (Name) adalah sebuah bencana. Mengapa? karena (Name) adalah seorang gadis yang banyak bicara. Sanga...