Confess

1.1K 143 34
                                    


Happy Reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sunghoon membuka pintu unit mereka dengan gontai dan berjalan menuju sofa terdekat. Kepalanya pusing, entah karena apa. Mungkin karena ia belum makan dari pagi atau karena masalah hidupnya.

Anak kuliahan gini banget sih.

Sunghoon menggunakan ingatannya untuk menjelajahi isi kulkas dan mengabsen satu persatu isi kulkas tanpa harus membuka lebih dulu. Kebetulan pagi sebelum berangkat kuliah ia membuka kulkas sebentar jadi sempat mengingat isi-isi di dalam kulkas ituapa saja.

"Layanan pesan antar lebih baik kalo lo malas."

Sunghoon membuka matanya dengan cepat, terkejut dengan suara yang menginterupsi isi pikirannya barusan.
"Jay..?"

"Mn?"

Orang itu melangkah melewati Sunghoon menuju dapur. Mata Sunghoon tak lepas memperhatikan manusia yang sedang memakai kaos hitam dengan celana olahraga biasa yang anak itu sering pakai. Sangat Jay sekali.

Walau malas Sunghoon memutuskan menyusul dan berdiri di depan kulkas masih memperhatikan Jay yang sedang meneguk air di depannya.

Tampan.

Eh?

Apa-apaan.

Berdeham guna mengusir pikiran randomnya, Sunghoon memutuskan membuka kulkas.
Di dalam nya ada bahan makanan masih lumayan banyak, tapi niat untuk memasaknya luar biasa sedikit.
Layanan pesan antar mungkin memang lebih baik. Ia menghela napas pelan
Sunghoon menutup kembali pintu kulkas  dan berbalik, kali ini gantian Jay yang memperhatikannya dari jarak tiga langkah di depan sana.

Tak ingin larut dalam tatapan mata Jay, Sunghoon kembali berdehem, sesaat kemudian mencoba berbicara.

"Lo kapan balik?"

"Tadi."

"Balik beneran?"

"Iya."

Sunghoon diam lagi kenapa jadi begini?
Suasananya, apa cuman Sunghoon yang merasa awkward?

Jay masih belum mengalihkan pandangannya dari Sunghoon. Matanya masih memperhatikan gerak-gerik Sunghoon.
Jelas terlihat Sunghoon sedang... Gugup?

Wow! Sunghoon gugup di depannya.

Lucu juga.
Ia baru lihat langsung Sunghoon yang malu-malu seperti ini.

Jay mengambil langkah cepat berdiri di depan Sunghoon membuat anak itu tersentak kaget dan hampir kabur kalau saja tangan Jay tak menahan lengan nya.

"J-Jay..?"

Jay memposisikan Sunghoon berdiri di depannya dengan kulkas di belakang Sunghoon itu sebagai tumpuan tangan kanannya mengurung pergerakan Sunghoon.

*paham gak?

Sunghoon membuka mulutnya Ingin bicara tapi tak jadi.. Berakhir dengan mengatupkan rapat kedua belah bibirnya.

"Jangan takut, gue bukan maksud nakutin lo."

Dari pada merasa takut Sunghoon lebih merasa gugup luar biasa.
Dengan jarak sedekat ini siapa yang bisa bersikap tenang?

"Liat gue Sunghoon."

Sunghoon menggeleng. Ia mengalihkan pandangannya.
Jay memperhatikan tangan Sunghoon yang meremat kaos bagian depannya. Rupanya Sunghoon benar-benar gugup.
Jay juga memperhatikan tangannya yang masih memegang lengan Sunghoon, menjalar naik sampai pada wajah Sunghoon yang masih betah menatap kearah lain.

"Sunghoon.. Gue suka lo."

Slap!

Sunghoon seperti tertampar sesuatu ia langsung menatap Jay dengan wajah yang perlahan memerah saat Jay menatapnya tepat di mata.

Hah?!

🐧🐧🐧

831 [JayHoon On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang