Chapter 15

1K 144 1
                                    

Happy reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi.

Latar tempat saat ini adalah di kampus. Sunghoon masuk kuliah hari ini.
Kebetulan jam 8 nanti dia ada kelas pengganti demi mengganti kelas yang dia tinggal kemarin-kemarin. Malas sih ya sebenarnya tapi kalo gak gitu tahun depan dia ngulang dong.

Jelas mending milih kelas pengganti.

"Hari ini gue penuh banget, dari pagi sampe malam. Gila! Habis ini gue ada 3 kelas tambah 2 kelas pengganti, terus.. Akhhh! Lemas gue liat nya!" inner Sunghoon meronta tidak terima. Anak itu membaringkan wajah nya di atas meja, tangannya ia turunkan kebawah guna mengetuk-ngetuk kaki meja. Terdengar pilu sekali ketukan-ketukan yang ia buat.

Poor Sunghoon.

❄❄❄

   Hari ini juga Sunghoon masih belum gabung dengan teman-temannya. Di sana juga ada Jay, Sunghoon tentu belum sanggup bertemu anak itu. Setelah 3 hari perasaan malu karena ketidak-sengajaan yang berbuah confess secara tiba-tiba itu, Sunghoon masih seperti tidak punya muka untuk bertemu Jay lagi.

Setelah membeli keperluan untuk mengisi perutnya Sunghoon buru-buru pergi supaya teman-temannya tidak melihat dirinya ada di sekitar situ.

"Setidak nya untuk seminggu ini gue menghindar dulu."

🐧🐧🐧

Sial nya!
Menghindar dari Jay, Sunghoon malah bertemu Kyungmim di lorong menuju taman belakang.

"Min.."

"Kita perlu bicara Sunghoon." Kyungmin menahan tangan Sunghoon yang mulai ambil ancang-ancang untuk kabur.

Pasrah Sunghoon mengangguk.
"Jangan disini."

"Mmn.."

Kyungmin menarik Sunghoon menuju taman belakang anak itu menggenggam tangan Sunghoon kuat sekali seakan-akan takut Sunghoon bisa lepas.

"Kyungmin, tangan gue sakit."

"Aah! sorry," ia melepas tangan Sunghoon.
"Duduk."

Sunghoon menurut.
"Lo juga."

Akhirnya, mereka sama-sama duduk. Di menit awal masih diam-diam-an, menit kedua, tiga, sampai di menit kelima baru akhirnya Kyungmin menoleh pada Sunghoon dan merapikan rambut Sunghoon yang terlihat berantakan.

Sunghoon membeku di tempat karena nya.
"M-Min,"

"Sorry, sorry.. Ayo bicara serius." Sunghoon mengangguk. Merapikan sendiri rambutnya dan menarik duduk agak menjauh dari Kyungmin.

"Sunghoon, kamu benar-benar terganggu ya sama perasaan ku?"

"Beberapa minggu ini kamu benar-benar menjauh bukan cuman dari aku, tapi dari teman-teman mu juga."

"Tapi sedikit banyak bersyukur karena Jay berhasil bujuk kamu buat masuk kuliah lagi, dan aku bisa ketemu kamu walau susah kaya gini. Sunghoon maaf, to bother you with my feelings. Tapi, aku bener-bener sudah gak bisa nyimpan perasaan lebih lama lagi, setiap hari liat kamu sama Jay buat aku semakin susah buat biasa-biasa aja di depan kalian," jeda Kyungmin meraih tangan Sunghoon untuk ia genggam.
"Beri jawaban walau pun itu penolakan. Aku sadar posisi bukan pemeran utama yang bisa bilang 'gak terima penolakan' jadi kamu bisa jawab sesuai sama yang kamu rasain, Sunghoon."

"..."

"Tell me the truth. Aku bakal berusaha nerima jawaban jujur kamu, Sunghoon."

Sunghoon menatap lekat manik mata sipit milik Kyungmin yang terlihat sekali anak itu sedang serius.

Tangan kanan nya naik menuju wajah Kyungmin, untuk menangkup sebelah wajah putih lelaki itu.
"Lo jelas tulus ke gue, perasaan lo jelas besar ke gue.. Tapi gue gak bisa balas itu." Sunghoon membatin dengan tangannya yang masih setia mengelus pelan wajah sebelah kiri Kyungmin, ada setetes air mata yang mengalir di wajah Kyungmin dan Sunghoon makin merasa bersalah saat anak itu masih sempat tersenyum.

Mungkin anak itu paham dengan isi pikiran Sunghoon, hanya dengan melihat tatapan mata Sunghoon saja.
"Ngomong yang sejujur nya, gue gak apa."

Sunghoon menunduk ia menangkup tangan Kyungmin yang masih menggenggam tangannya.

"Maaf.."
"Lo punya perasaan sebesar ini ke gue tapi gue gak bisa nerima lo, gue punya perasaan tapi bukan buat lo. Fakta itu bikin gue ngerasa bersalah setiap ingat lo yang confess ke gue pakai wajah serius, waktu itu. Jujur gue menghindar juga karena gue gak tau cara nolak lo tanpa menyakiti perasaan Lo."

"Lo baik, lo juga gak jelek, lo punya segalanya.. Gue yakin lo bisa dapat yang bisa balas perasaan Lo lebih dari gue. Yang tulusnya setara dengan perasaan yang Lo punya."

Kyungmin menghela napas pelan kemudian mengangguk.
"Tapi cuman manusia bernama Sunghoon yang ada di hati saat ini."

"Suatu saat pasti bakal bukan gue lagi," Sunghoon tersenyum. "Cepat-cepat move on dari gue, liat sekeliling lo, gue yakin pasti ada orang yang tulus suka sama lo."

"Mnn! Aku usahakan, tapi gak sekarang." Sunghoon mengangguk mengerti. Kyungmin melepas genggaman di tangannya pada Sunghoon.

"Oh, Jay gimana? Sudah balik? Kata Jake sama Nicholas dia sudah lama gak balik ke unit kalian."

"Dia belum balik. Gue juga gak tau kenapa."

"Apa mungkin karena dia tau aku suka kamu ya, jadi dia menghindar..?"

"Gak mungkin masalah itu. Gak ada hubungannya juga."

"Kamu ternyata gak pekaan ya Sunghoon."

"Huh?"

"Kalau aku bilang Jay punya perasaan yang sama ke kamu," jeda Kyungmin menatap lurus ke depan sana, di sana berdiri Jay yang sangat jelas menatap kearah mereka.
Mungkin sudah sejak lama Jay ada di tempat nya.
"Kamu percaya Sunghoon?"

....

🐧🐧🐧

Oh my! Apa ini Kawand? (Pakai 'D')

Edit: di edit dan baca ulang. Silahkan beri tau kalau masih banyak typo dan bagian yang tidak jelas.

See you next... Time?

831 [JayHoon On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang