You Know, I Love You

1.1K 133 11
                                    


Happy Reading!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang Sunghoon lagi duduk lesehan di lantai dapur sambil minum segelas air putih dia baru aja kelar ngepel lantai jadi lantainya enak buat didudukin.
"Jay kok belum balik ya?"

Masih di hari yang sama dengan kejadian Jay pergi dengan wajah kesalnya. Sekarang sudah hampir jam 9 malam, tapi anak itu belum balik-balik juga. Entah pergi kemana.
"Hhh! Entar gue mulai dari mana ya? Mana Jay kalo dah marah tuh susah banget di aja ngomong barang sebentar doang. Ck!"

Suara pintu di tutup buat Sunghoon sadar dari lamunannya gak lama Jay muncul dengan wajah datar seperti yang sudah-sudah.
Anak itu sepertinya belum menyadari keberadaan Sunghoon yang duduk di lantai dapur.

Sunghoon memperhatikan Jay yang sedang mengambil air.
"Jay." Panggilnya

Uhukk!

Jay keselek air yang dia minum.

"Ahahahaa!" Di ketawain dulu.
"Astaga, sorry Jay." Sunghoon buru-buru berdiri bantu nepuk punggung Jay.

Setelah keseleknya kelar Jay tatap Sunghoon gak selo.
"Lo!"

"Maaf, Maaf. lo masa gak sadar gue duduk di situ?" ia menunjuk tempatnya duduk tadi.
Terus Sunghoon liat ada air di dagu Jay. Sunghoon inisiatif mau lap pakai tangannya, tapi sama Jay di tahan. "Lo mau ngapain?"

"Ada air gue mau lap itu."

"Ck! Biar gue sendiri."

"Gue aja." Sunghoon tepis tangan Jay dia lap dagu Jay pelan.

"Lo habis dari mana?" Satu pertanyaan Sunghoon lontarkan mengabaikan tatapan mata Jay yang semakin menajam padanya.

"Rumah."

Ayo cari topik lagi Sunghoon.

"Mama lo apa kabar?"

"Baik."

Masih di posisi awal tapi sekarang tangan Sunghoon sudah turun buat genggam tangan Jay yang tadi dia tepis gitu aja dan sekarang lagi bertumpu di atas counter top. Jay kaget, tapi dia coba buat tenang, gelas yang masih ada di genggamannya dia taruh di atas meja belakang punggung Sunghoon.

"Lo kenapa?" tanya Jay bingung dengan apa yang di lakukan Sunghoon sekarang.

"..."

"Ada masalah sama Nicholas?"
Sunghoon geleng.
"Enggak."

"Terus kenapa?"

Bukan jawaban yang Jay dapat melainkan genggaman erat di tangannya.
"Gue.. Mau jujur sama lo, tapi kalo gue jujur gue takut lo marah."

Jay mendengus pelan. Agaknya ia mulai malas bicara banyak dengan Sunghoon.

"Kenapa? Lo ngabisin makanan di kulkas?"

"Gak. Bukan itu, ini lebih buruk dari itu."

"Lo ngabisin nasi?"

"Bukan!"

"Apa sih?! Gue gak pintar nebak ngomong langsung coba."

"Gue bohong sama lo."

"Bohong apa? Gue sudah biasa sama kebohongan lo juga."
Sunghoon cemberut. Apa-apaan itu!

"Bukan cuman gue sih. Jujur ya ini ide bukan dari gue jadi kalo lo mau marah sama yang bersangkutan aja langsung. Ya?"

"..." -_-

"Ish! Iya gue ngomong langsung!"

Ribet banget gabisa apa basa-basi dulu!?

"Gue gak pacaran beneran sama Nicholas. Kita cuman.. Kaya gimana ya? Ya sejenis prank gitu, buat kejutan ulang tahun lo dua hari lagi. Tapi karena tadi gue minta untuk gak lanjut lagi, jadi perjanjiannya kita batalin."

831 [JayHoon On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang