🕊️ Bagian 13

1K 110 9
                                    

TAHAN LISANMU !

Hampir semua dari kita pasti pernah berhadapan dengan orang-orang yang tidak menyenangkan, yang kata-katanya menyakitkan.
Dan hampir semua dari kita pasti pernah didzolimi oleh orang lain.
Bisa jadi pelakunya adalah orang yang serumah, keluarga dekat, teman dekat, sahabat atau bahkan orang-orang yang belum pernah kita kenal.


"Makanya berobat, mandul ya ? Kok 10 tahun belum juga ada anak, dibalap loh sama anak saya, baru nikah udh hamil."

Tidak masalah kalau ada yang berbuat jahat kepada kita.
Karena itu cara Allah untuk menaikkan derajat kita.
Yang masalah adalah kalau kita menurunkan level diri ke derajat yang sama dengan dia.

Kadang kita sakiiiiiitttt banget menerima perkataan seperti itu, dan memang itu kata-kata yang menyakitkan.
Harga diri kita tercoreng, sehingga terkadang dalam hati terbersit perkataan "Enak banget ngomongnya ya, nanti rasain gimana kalau anak lu yg lain beneran mandul."

Dan ternyata, bisa aja kejadian ke anak orang tersebut.

Tapi, bukan berarti dia akan langsung ingat pernah nyakitin kamu dan langsung minta maaf.
Orang-orang yang pernah melempar sampah, kadang lupa dia pernah buang sampah sembarangan.

Lisan yang kita gunakan untuk berdoa, meminta kebaikan,
Jangan gunakan untuk mencela, mengumpat. Malu sama Allah!

Boleh membela diri, membalas sesuai kadar yang diberi, tapi jangan berlebihan dan melampaui batas.
Akan tetapi, memaafkan adalah yang lebih utama.

Kamu boleh kok untuk memberi jeda sama dia.
Karena memaafkan tidak mengharuskan kamu untuk kembali berhubungan dengan dia.

Sumber :
✍🏻 @elhanaan
Reposted by : @pesanpositifharian

  
----

Siang ini begitu terasa panas, terik matahari yang sangat menyilaukan membuat banyak orang merasa berat menjalani aktivitas mereka di luar ruangan. Namun, hal itu tampak biasa saja bagi ibu satu anak tersebut. Ia merasa panas siang ini hanya sama dengan panas hari-hari pada umumnya.

"Kita sudah sampai, Mbak!" Anantha menutup ponselnya kemudian menyerahkan selembaran uang seratus ribu pada sang supir taksi.

"Terima kasih ya, Pak!" Setelah mendapat jawaban dari laki-laki baya itu, Anantha turun dari mobil lantas memasuki mall untuk membeli bahan-bahan makanan hingga alat dapur yang Ia butuhkan.

Jika kalian bertanya mengapa tidak asisten rumah tangganya saja? Itu karena Anantha sendirilah yang ingin pergi berbelanja, entahlah, Ia merasa sangat bosan di rumah dan ingin sekali melakukan banyak kegiatan. Ya, Anantha akui tidak seperti kebiasaannya.

Anantha menaiki tangga eskalator untuk menuju lantai di mana tempat berbagai penjual sayuran di sana. Sesampainya di sana, pandangannya teralih ke arah sayur kol, Ia jadi teringat jika Azka sangat suka dengan sayur tersebut. Ia pun mengambil 3 buah kol dan Ia masukkan keranjang.

Di tengah aktivitasnya, dengan pandangan yang fokus mengitari berbagai macam sayuran, Ia sampai tidak sadar ketika keranjangnya menabrak kaki seseorang yang berada di depannya.

"Aduh!" Suara itu membuat Anantha reflek melihat ke depan.

"Eh maaf-maaf, saya nggak--"

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang