🕊️ Bagian 35

733 68 13
                                    

Pada hakikatnya, manusia hanya mampu berencana.
Untuk hasil akhirnya, tetap Tuhan yang berhak menentukan bagaimana baiknya.

- Nikah Dadakan 2 -

•BAB SPESIAL ANANTHA

---

Sesuai rencana, Anantha pagi ini setelah kepergian Kaivan ke sekolah dan Azka ke kantor, Ia akan menemui Rehan di sebuah taman yang tak terlalu jauh dari komplek rumahnya. Jujur saja Ia tidak sabar bertemu laki-laki itu sebab dirinya sangat penasaran mengapa Rehan harus pergi dari Jakarta mendadak seperti ini.

Di sinilah dia, Ia telah tiba di taman. Taman tersebut tak terlalu ramai, hanya ada beberapa anak muda yang terlihat mengobrol santai di sana. Pandangannya mengitari taman tersebut untuk mencari Rehan, sebab sahabatnya itu tidak terlihat di taman ini.

"Apa Rehan belum dateng ya?" gumam Anantha.

Ia pun duduk disebuah kursi taman bewarna putih seraya membuka ponselnya. Ia berniat untuk menghubungi Rehan memberitahunya jika Ia telah tiba di taman.

Namun, baru saja Anantha ingin menyentuh tombol panggilan tersebut, suara berat seseorang terdengar dari arah belakangnya.

"Anantha." Reflek Anantha menolehkan pandangannya ke belakang. Terlihat Rehan yang tersenyum melihatnya.

"Rehan, aku kira kamu tadi udah dateng duluan di taman," tutur Anantha.

"Maaf, An. Aku sedikit telat karna tadi harus ngurus paspor sama surat pindahnya," jawab Rehan.

Mendengar itu, Anantha lantas meminta Rehan untuk duduk di sebelahnya. Rehan pun menurut, kini Ia telah duduk di samping Anantha dengan jarak yang lumayan jauh.

"Han, maksud kamu apa? Kenapa kamu tiba-tiba ngambil keputusan ini, emangnya kamu mau pergi ke mana?" tanya Anantha.

"Aku mau ke Eropa, An. Aku mau membantu mengurus perusahaan om aku di sana, makanya aku mau pamit sama kamu," jawab Rehan dengan tak menyebutkan alasan sebenarnya Ia pergi.

Anantha memicingkan kedua matanya merasa aneh dengan jawaban tersebut. Karena jawaban Rehan dengan ekspresi mukanya menunjukkan perbedaan yang jelas. Rehan terlihat begitu muram seolah tak bersemangat sama sekali.

"Aku kenal kamu dari kecil, Han. Aku tau kalau kamu bohong itu gimana, tolong jujur sama aku kamu ada masalah apa? Siapa tau aku bisa bantu kamu, jangan malah pergi kaya gini," ucap Anantha.

Rehan menghela napasnya pelan. "Aku nggak ada masalah apapun, lagian aku di sini buat apa dan buat siapa? Awalnya aku balik ke Indonesia karna satu hal, yaitu kamu. Tapi, setelah tau kamu sudah bersama Azka dan persahabatan kita udah nggak bisa sedekat dulu, ya buat apa? Justru kalau aku pergi, aku nggak akan menjadi alasan kesalahpahaman di antara kalian lagi kan? Kamu juga waktu itu bilang sama aku, aku harus jaga jarak bahkan aku nggak boleh deketin kamu, kalau kaya gitu, kenapa aku nggak sekalian pergi aja?" papar Rehan.

Seketika Anantha menjadi merasa sangat bersalah kala mengingat ucapannya waktu itu. Namun, walaupun Ia meminta Rehan untuk menjauhinya, bukan berarti Ia menginginkan Rehan pergi. Bagaimana pun juga Rehan adalah sahabatnya, sebelum Ia bertemu Azka, Rehanlah laki-laki yang selalu melindunginya dan menjaganya sewaktu kecil.

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang