🕊️ Bagian 34

693 77 15
                                    

Aku percaya, cepat atau lambat kau akan mengetahui siapa yang lebih besar tulus mencintaimu.

- Nikah Dadakan 2 -

---

Suara jangkrik memecah keheningan malam, langit malam itu juga terlihat begitu gelap sebab bulan tertutup oleh gumpalan awan hitam. Terasa tenang dan begitu nyaman, tak salah jika malam adalah waktu yang tepat untuk semua orang beristirahat. Tuhan memang adil dan maha benar, Ia mengatur jalannya semesta dengan sangat baik tanpa kekurangan apapun. Namun, terkadang manusia lah yang banyak merusak hingga merubahnya.

Tepat pukul 01.00 dini hari, perempuan yang sudah tak lagi remaja tetapi, masih terlihat begitu manis tersebut terlihat membuka kedua matanya. Ia mengerjap hingga benar-benar tersadar dari tidur.

"Eungh ...," lenguh perempuan tak lain adalah Anantha tersebut.

Merasa perutnya tak nyaman, Ia pun beranjak dari posisi berbaringnya menjadi duduk. Ia mengusap pelan perut buncitnya yang membuatnya terbangun tengah malam seperti ini. Ya, Anantha tengah merasakan lapar dan ingin memakan sesuatu.

Ia menoleh ke samping, Azka masih terlelap dengan begitu nyenyak di bawah selimut tebal dan posisi menghadapnya. Tanpa ragu Anantha menyentuh pipi Azka untuk membangunkannya.

"Mas, Mas Azka bangun, Mas." Azka tetap pada posisi yang sama tak terganggu sama sekali.

Anantha belum menyerah, Ia menepuk sedikit kencang pipi suaminya kembali berharap Azka segera bangun. Namun, lagi-lagi Azka tak menunjukkan tanda-tanda Ia akan membuka matanya.

"Ish! Kebo banget sih kamu, Mas!" gerutu Anantha dengan dengusan kesal yang keluar dari hidungnya.

Merasa gemas, Anantha kini memilih untuk menggoncangkan bahu Azka sedikit keras.

"Mas bangun dong, Mas! Bangun ...," panggil Anantha dengan suara lumayan keras.

Seketika Azka tersentak kaget dan reflek membuka matanya dengan wajah panik. "Apa, An? Ada apa? Kamu kenapa?" racau Azka yang kini telah duduk dan menatap Anantha khawatir.

Anantha menekuk wajahnya menahan kesal. "Kamu kebo banget sih! Aku dari tadi bangunin kamu lho, Mas."

"Ya maaf, sayang. Mas capek banget, emang ada apa? Kamu ngerasa sakit perutnya?"

Anantha menggeleng. "Enggak!" Mendengar itu, Azka merasa cukup lega seraya mengusap wajahnya. Jujur saja, Ia benar-benar terkejut karena panggilan dan goncangan keras Anantha.

"Terus kamu kenapa, hm?" tanya Azka dengan tatapan lembutnya. Membuat Anantha mengurungkan niatnya untuk marah.

"Aku laper, Mas. Aku pengen makan soto babat," rengek Anantha bak anak kecil yang meminta dibelikan permen pada sang ibu.

Tiga detik Azka terdiam seakan mencerna dan memahami perkataan Anantha, setelah itu Ia malah terkekeh membuat Anantha kembali menatapnya kesal dengan wajah tertekuk.

"Kok malah ketawa sih, istri kamu lagi laper lho, Mas!" sungut Anantha.

"Tapi, An. Ini jam satu lho, Mas mau cari ke mana soto babatnya?" tutur Azka.

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang