🕊️ Bagian 20

892 87 8
                                    

PS : Ilmunya jangan diskip ya, boleh di share tanpa mengubah isi dan harus tetap menyertakan sumbernya.

.

ULAR BERBAHAYA

"Kontrol lisanmu wahai manusia. Jangan sampai dia menggigitmu. Sungguh, lisan itu ular besar yang berbahaya."
Imam Asy-Syafi'i memberi gelar ular besar untuk lisan.

Ini menunjukkan bahaya lisan.

Lisan atau lidah adalah anggota badan yang paling banyak beraktivitas tanpa kenal lelah.

Sebagaimana dengan lidah seorang itu mudah mendapatkan pahala, sebaliknya dengan mudah seorang itu mendapatkan dosa besar.

Oleh karena itu jika tidak bisa berbicara yang bermanfaat, Nabi ﷺ ajarkan kita agar diam saja. Ucapan, kata-kata, komentar, status medsos, dll itu bermanfaat jika memenuhi tiga kriteria :

1️⃣ Baiknya niat, semisal menebar ilmu yang bermanfaat.

2️⃣ Baiknya cara penyampaian, semisal mengetahui hal-hal yang layak disampaikan di depan publik dan hal yg hanya layak dibicarakan dalam forum khusus atau terbatas.

3️⃣ Baiknya dampak. Kata-kata tersebut tidak berdampak kegaduhan, memicu permusuhan, dll.

Jika suatu kalimat, komentar, status medsos memenuhi tiga kriteria di atas, silakan katakan.

Jika tidak memenuhi kriteria di atas, sadarilah bahwa lisan dan lidah itu ular besar yang berbahaya.

Sumber :
✍🏻 Ustadz Aris Munandar hafidzahullah
Reposted by :@pesanpositifharian

         •┈┈┈┈• ❀ 💫⭐💫 ❀ •┈┈┈┈•

BOLEH DI-SHARE tanpa menambah, mengurangi, dan mengubah konten serta menghilangkan sumbernya.

---

Dua laki-laki berparas tampan itu terlihat sibuk dengan pikirannya masing-masing. Azka yang berusaha menahan amarahnya, sedangkan Rehan mengumpulkan berbagai jawaban untuk setiap pertanyaan Azka nanti.

Setelah beberapa menit, akhirnya Azka mengangkat wajahnya, menoleh sebentar ke arah Rehan yang duduk di sampingnya.

"Gue nggak tau apa alasan lo sampai sekarang masih gangguin istri gue, lo bener-bener naksir sama Anantha?" tanya Azka yang langsung membuat Rehan menolehkan wajahnya.

"Lo kok bisa kepikiran sampai sana sih? Gue ke sini sama sekali nggak ada niatan buruk," tukas Rehan dengan nada tak terima.

Mendengar itu, Azka terkekeh. "Terus lo ngapain ke sini? Lo tau kan ini jam kerja gue, otomatis di rumah cuma ada Anantha nggak ada gue. Tujuan lo apa? Waktu itu lo sok-sokkan bawain Anantha bunga, sekarang apa? Sesajen? Lo kira istri gue demit!" sungut Azka yang mulai tak bisa mengontrol emosinya.

"Gue kira lo lebih dewasa dari gue, ternyata enggak! Kalau lo sayang sama Anantha, seharusnya lo percaya sama dia, bukannya curiga terus."

Azka kini mencondongkan tubuhnya hingga menghadap Rehan secara penuh. "Gue percaya sama Anantha, bahkan gue selalu percaya sama dia tanpa Lo minta sekalipun! Tapi, di sini masalahnya gue nggak percaya sama lo. Gue ini juga cowok, gue tau gimana gelagat cowok kalau lagi suka sama cewek, gue enggak bodoh!" papar Azka yang membuat Rehan bungkam.

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang