🕊️ Bagian 37

698 82 13
                                    

DIWAFATKAN SESUAI KEBIASAAN

Orang yang menghafal Al Qur'an, mengulang-ulangnya, mendengarkan murottal Al Qur'an, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah ayat-ayat Al Qur'an yang sering ia baca dan dengarkan itu.

Begitu pula dengan orang yang suka menyenandungkan nyanyian, mendengarkan musik, maka yang sering terngiang-ngiang di dalam dirinya adalah lirik-lirik lagu yang senantiasa ia dengarkan itu.

Keterngiangan ini senantiasa muncul baik di waktu senang maupun sedih, ketika ia sedang berjalan, berkendaraan, di saat diam, bahkan hampir di semua keadaan.

Coba bayangkan, bagaimanakah jika keterngiangan ini juga terjadi ketika sakaratul maut?

Tidakkah anda pernah mendengar kisah sakaratul maut pemuda yang mengalami kecelakaan, ketika ia ditalqin ia malah terus menyenandungkan lagu sampai nyawa berpisah dari raga?

Atau pemuda lainnya yang menjelang sakaratul maut ia membaca Al Qur'an, tak perlu lagi ditalqin, ia pun mengakhiri hidupnya dengan kalimat tauhid?

Tidak, anda tidak harus mempercayai tulisan ini, anda boleh saja tidak menganggap serius tulisan ini.

Namun, ketahuilah sesungguhnya masing-masing dari kita pasti akan diberikan kesempatan untuk membuktikan hal ini.

Ya, kesempatan yang hanya sekali, kesempatan yang pertama dan juga terakhir, kesempatan untuk menutup usia kita dengan kebiasaan hidup yang kita lakukan.

✍🏻 Ustadz Boris Tanesia
Reposted by : @pesanpositifharian

        

BOLEH DI-SHARE tanpa menambah, mengurangi, dan mengubah konten serta menghilangkan sumbernya.

PS : Maka dari itu, mari kita tingkatkan lagi aktivitas kita membaca hingga menghafal al-Qur'an dan senantiasa bersholawat ke pada nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wasalam. Semoga, ketika kelak kita menghadapi sakitnya sakaratul maut, kita dalam keadaan yang baik. Aamiin ...

---

Laki-laki berwajah setengah blasteran tersebut, terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya mengikuti alunan musik yang begitu keras seakan memekakkan telinga. Tangan kanannya dengan setia memegangi gelas berukuran kecil yang berisikan minuman keras.

Suasana di dalam ruangan itu terasa begitu pengap dan sesak. Sebab, dipenuhi dengan banyaknya laki-laki maupun perempuan yang berjoget tanpa malu. Aroma rokok serta alkohol tercampur menjadi satu, membuat orang-orang normal yang memasukinya pasti akan merasakan pening dan tak nyaman.

Namun, bagi mereka yang sudah terbiasa berada di tempat tersebut, akan merasa baik-baik saja tanpa adanya masalah apapun.

"Tambah satu lagi!" ucap laki-laki berwajah tampan tersebut seraya menyodorkan gelas winenya.

"Gila lo! Lo yakin masih kuat?" tanya seorang laki-laki yang duduk di depannya.

Mendengar itu, Ia terkekeh seraya menerima gelas yang sudah diisi kembali tersebut. "Lo pikir gue banci, hah?!" celetuknya.

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang