🕊️ Bagian 18

849 87 19
                                    

Jodoh, kelahiran, dan juga kematian,
Ia datang tidaklah lambat juga tidak cepat.
Tetapi, Ia akan datang pada waktu yang tepat.
Tetap menurut Allah, bukan menurutmu.

Sumber : Atiummuaqila, semangat subuh.

----


Pagi ini, Anantha menjalani tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga, yaitu menyiapkan sarapan untuk Azka pergi ke kantor dan Kaivan berangkat sekolah. Sebenarnya Ia merasa tubuhnya sedikit kurang nyaman, mungkin saja Ia akan terserang flu, pikir Anantha.

"Pagi, sayang!" Suara itu membuat Anantha yang tengah sibuk menata makanan di meja makan menolehkan kepalanya ke arah tangga.

Namun, dahinya berkerut bingung ketika melihat penampilan Azka pagi ini. "Kok kamu nggak pakai baju kantor, Mas? Kamu nggak ke kantor?" tanya Anantha.

Azka terkekeh yang disusul anggukan kecil. "Iya, sayang. Hari ini aku nggak ke kantor," jawab Azka yang terlihat melangkah mendekati Anantha.

"Lho, kenapa?" tanya Anantha lagi.

Azka menarik ujung hidung Anantha kemudian memeluknya dari belakang, meletakkan dagunya pada bahu sang istri. "Karna aku sengaja, aku mau hari ini nemenin istri cantik aku ini, nggak papa kan?" tutur Azka.

Bukannya paham, Anantha semakin dibuat bingung, Azka tidak biasanya seperti ini. Ia pun meletakkan piring kosong tersebut, kemudian membalikkan tubuhnya menghadap laki-laki itu yang tentu saja membuat pelukan Azka terlepas.

"Kok tumben? Biasanya kamu nggak pernah libur kalau nggak ada acara penting, ada apa?" tanya Anantha.

"Ya emang kenapa sih, sayang? Kamu nggak suka aku libur demi kamu?" tanya balik Azka.

"Ya bukan gitu, aneh aja kan," jawab Anantha.

"Aku cuma ngerasa kita nggak ada waktu berdua setelah ada Kaivan, sayang. Waktu kita buat menghabiskan waktu bersama jadi kaya terbatas gitu, ya udah makanya sekarang aku sengaja ambil libur buat nemenin kamu, nggak papa kan?" Anantha diam sejenak, seketika kedua matanya terlihat berkaca-kaca. Tak berangsur lama, Anantha langsung memeluk suaminya.

"Makasih ya, Mas. Mas boleh kok bilang aku lebay sekarang, aku tau ini hal sepele, tapi aku bener-bener seneng karna kamu ngeluangin waktu buat aku. Jujur, aku juga kangen sama kamu, Mas. Setelah kita punya anak, kita semakin sibuk dengan kegiatan kita masing-masing sampai waktu kita terbatas. Sekarang, aku ngucapin makasih banget sama kamu, makasih buat pengertiannya, sayang." Mendengar itu, Azka tersenyum senang.

Ia tentu saja bahagia jika Anantha bahagia, Ia pun dengan senang hati membalas pelukan istrinya.

"Maaf ya, selama ini aku sibuk banget sama pekerjaan sampai nggak mikirin waktu buat kamu," tutur Azka.

Anantha mengangguk dalam pelukan Azka. "Iya, Mas."

"Love you, sayang!" bisik Azka.

"Love you too, say--"

"IH! MAMA SAMA PAPA NGAPAIN ITU? MATA KAIVAN TERNODAI!"

---

"Nggak! Gue nggak bisa gini, gue harus mutusin besok juga. Gue nggak tega nyiksa batin Linda juga," tutur Jeff entah pada siapa di ruang kerjanya.

Sudah 2 jam lamanya Ia berperang dengan pikirannya sendiri, Ia sangat gelisah keputusan yang harus Ia putuskan agar tidak melukai hati Linda dan membuat dirinya pun lega. Namun, Ia sama sekali belum mendapat jawabannya.

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang