🕊️ Bagian 48

1.6K 84 27
                                    

Di kala itu, aku mengingat semua kenangan
Tentangmu dan tentang kita berdua.

- Nikah Dadakan 2 -

---

Hening.

Rossa masih belum bergerak barang sedikipun dari posisinya setelah menembakkan peluru tersebut dan mengenai bagian jantung seseorang yang mencoba menghalanginya. Sedangkan perempuan yang masih terikat itu, mencoba tetap bernapas dengan baik ketika Ia melihat seseorang terpenting dalam hidupnya perlahan tumbang di hadapannya sendiri.

"M--M--Mas A--Azka ... MAS AZKAAA!!!"

Azka langsung tergeletak tak berdaya dengan dadanya yang mengeluarkan darah segar, membuat Azka terbatuk-batuk seolah Ia sudah tak sanggup lagi untuk bernapas. Namun, sebisa mungkin Ia tetap membuka matanya dan menatap Anantha dengan senyum perih.

"A--A--A--Anantha ...."

Anantha dengan kuat terus berusaha melepaskan ikatan tersebut dan akhirnya bisa benar-benar terlepas walau membuat pergelangan tangannya semakin mengeluarkan darah segar. Anantha langsung berlari tak memperdulikan rasa sakitnya kemudian memangku Azka dengan tangis yang benar-benar membanjir wajahnya.

"Mas Azka, aku mohon Mas Azka bertahan ... jangan tinggalin aku, Mas ...."

Azka tersenyum tipis seraya menahan sakit yang teramat sakit akibat tembakan itu. Walau dirasa tak mampu, Azka mencoba mengangkat tangannya yang sudah berlumuran darah itu untuk menyentuh pipi Anantha.

"J--jangan p--pernah menyesali k--kepergianku, An. K--k--karna aku b--bahagia karna b--bisa me--menyelamatkan k--kamu. S--satu hal, a--aku s--s--sayang s---sama kamu. T--tolong jaga K--K--Kaivan d--dengan baikhhh ...." Seketika pegangan Azka terlepas dengan bersamaan matanya tertutup.

"MAS AZKAAA ... BANGUN, MAS. BANGUN! MASSS ...." Tangis histeris itu memenuhi hutan, isakan demi isakan seolah terdengar di seluruh bagian hutan.

Kini rasa sakitnya semakin bertambah, hari ini Ia kehilangan dua orang yang begitu Ia sayangi dalam bersamaan.

"Selamat, Anantha. Akhirnya kamu merasakan rasa sakit itu, sekarang ...." Rossa berjalan melangkah mendekati Anantha dengan tatapan menyeramkannya, Ia mulai mengambil belati yang ada di saku jaketnya dan mengarahkannya ke Anantha.

Hal itu tentu saja membuat Anantha harus mundur dengan posisi duduk karena Ia sudah tak sanggup untuk berdiri. Semakin Ia mundur, Rossa juga semakin maju.

"T--tolong, tolong hentikan semua ini! Kamu nggak akan mendapat apapun dari semua yang kamu lakukan, kamu--"

"MAMAAA ...." Teriakan itu seketika membuat Anantha menolehkan pandangannya ke arah Kaivan yang baru saja tersadar. Anak itu sontak saja menangis histeris ketakutan ketika melihat Azka yang sudah terkapar tak berdaya.

"PAPAAA ...."

"K--Kaivan, sekarang pergi dari sini, sayang. Keluar dari hutan ini, Van. CEPAT!" pinta Anantha. Bukannya pergi, Kaivan malah berlari ke arah Azka dan memeluk sang papa.

"PAPA, PAPA BANGUN, PA! PAPA JANGAN TINGGALIN KAIVAN!"

"HEH ORANG JAHAT! JANGAN SAKITI MAMA SAMA PAPA AKU! LEPASIN MEREKA ...."

Nikah Dadakan 2 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang