Chapter 4

232 16 0
                                    

00.00

Jisoo sudah tertidur, tepat disamping Taeyong sambil meletakkan tangannya diatas temannya itu, awalnya ia memeluknya, namun Taeyong berjuang untuk dapat melepaskan pelukan temannya itu

Ara
  Kemana aja hari ini? Sibuk ya?
Steve
  Ga kok, tadi temen ngajakin cari makan
Ara
  Cari makan sampai tengah malem?
Steve
  Ngga, dia nginap, jadi nunggu tidur baru bisa buka cynthis.

Sementara Jisoo terlelap, Taeyong masih bangun dan memainkan ponselnya, seseorang dari world chat sudah menjadi temannya sekarang, nama tampilannya singkat, hanya Ara.

Steve
  Kamu gak tidur?
Ara
  Aku ga tidur se awal ini
Steve
  Mau ke world chat?
Ara
  Ayo, mumpung lagi rame

Dunia cynthis sangat berbeda dengan dunia nyatanya, jam segini, world chat jauh lebih ramai dibandingkan saat tadi siang, tampaknya orang yang mengalami hal yang sama sepertinya ada banyak sekali di dunia ini

Druze
  Steve? Member baru?
Steve
  Iya, salam kenal.
Day
  Steve, udah paham mainnya?
  Kamu bisa cari teman, bisa cari keluarga juga disini
Steve
  Caranya gimana?
Day
  Ada banyak cara, bisa promosi, atau kamu aja sini jadi anak aku
Steve
  Anak? Jadi sekarang aku panggil mama?
Day
  Ihhh gemes bangett, iyaa panggil aku gitu
Steve
  Oke mama

Taeyong terkekeh melihat reaksi orang-orang di world chat tentang dirinya, semuanya berkata dia lucu, apakah aku terlihat sangat newbie? Gumamnya dalam hati

Druze
  Kalo gitu kamu anakku juga
Steve
  Hah?
Druze
  Day itu pacarku, sini sama bapak
Steve
  Oh oalah bapake
Druze
  Iya, jadi anak yg baik y kamu
  Sini idmu, bapak masukin ke grup keluarga
Steve
  @steverrogerss

Sesaat setelah diundang ke grup keluarga, Steve disambut dengan hangat oleh anggota yang ada digrup itu
Ia pun diberi tahu lingkungan cynthis, disana pun Steve mulai mengerti, disini semuanya dilakukan secara virtual, mulai dari berkenalan hingga berkeluarga, lucu juga, pikir Taeyong, ia mungkin akan menyukai dunia virtual ini

Steve
  Jadi, kalau pacaran disini, ga pacaran di real life?
Nana
  Iya abang, ngga
Steve
  Kalo punya dua duanya, selingkuh ga?
Nana
  Kalo menurutku ngga, kan beda dunia.
  Yang disini, semuanya virtual, ga ada sangkut pautnya dengan real life
  Ga boleh bahas yang berhubungan real life juga, kecuali abang ga keberatan
  Kalo mau tukaran akun real life, pastikan udah dekat aja, bang.

Taeyong mengangguk angguk, ia semakin merasa dunia ini menarik, orang orangnya ramah, dan mungkin bisa menjadi tempat dimana ia menjadi seseorang yang diinginkannya

Druze
  Nak, ganti idmu ya, tambahin nama keluarga kita, derowler
Steve
  Oke bapak

Steve @stevederowler
Hi

Steve begitu asik mengobrol dengan keluarga barunya, kemudian seseorang yang tidak asing mengirimi ia pesan

Ara
  Udah tidur? Apa lagi sama keluargamu?

Steve dengan cepat membuka pesan itu dan membalasnya

Steve
  Iya, aku mulai paham mainnya
Ara
  Udah dapet keluarga yaa, bagus deh udah ga sepi lagi kan?
Steve
  Iya bener, kamu udah lama disini?
Ara
  Iya udah lumayan lama, udah banyak kali ganti akun, pernah jadi cowok juga
Steve
  Loh bisa gitu?
Ara
  Iya bisa, asal ga ketahuan aja
Steve
  Ketahuannya gimana? Kan ga ada info real life
Ara
  Anak disini nyeremin, steve, dari ketikan aja udah tau
  Ketikanmu kalo masih kaya gini, pasti banyak yang ngira kamu cewek aslinya
Steve
  Hah?
Ara
  Iyaa, nanti liat sendiri deh ya, pasti bakal nemu kisah kisah anak cynthis yang sedih karena pacarnya aslinya cewek
Steve
  Tapi kan pacarannya ga beneran
Ara
  Iya, tapi banyak yang ga bisa bedain disini sama dunia nyata, kelebihan no life.

Dari sana, Taeyong mulai mengerti, bahwa dunia yang ada di ponsel kecil itu adalah virtual, tidak nyata, dan bisa ditinggalkan sewaktu waktu
Namun para cynthisian mengatakan, sekali masuk, akan susah untuk benar benar lepas dari permainan ini.

Ia mematikan ponselnya, dan menatap langit langit kamarnya, sesekali menatap Jisoo yang sekarang sudah tidur membelakangi dirinya, ia memainkan rambut panjangnya dan merenung, mungkin jika bukan karena Jisoo, ia tidak akan bisa bertahan di sekolah.

Jisoo adalah anak yang sangat aktif, di organisasi, maupun di acara sekolah, semua orang menyukainya, banyak anak lelaki yang sangat ingin menjadi pacarnya, ia sepopuler itu, mulai dari kapten tim basket, hingga ketua osis, semuanya pernah menembaknya, namun tidak ada yang diterima.

Taeyong ingat, Jisoo berkata, hanya ingin pacaran yang serius. Pacaran, tunangan, kemudian menikah, kata putus tidak ada di kamus besar bahasa Jisoo.

Mereka memang dekat, namun tak ada satupun dari mereka yang ingin menjadi lebih dari sekedar teman.

Taeyong tidak terlalu pandai bergaul, ia sangat canggung dan hanya diam saja jika tidak ada yang mengajaknya ngobrol, Jisoo adalah sebaliknya, ia adalah anak aktif yang selalu berbicara dan memulai topik, keduanya bertemu sepuluh tahun yang lalu, dimana Taeyong yang dibully dilindungi oleh Jisoo.

"Ayo bangun, nanti bajunya kotor"

Itu kalimat pertama yang Jisoo ucapkan pada Taeyong, dan dari sana, mereka menjadi teman baik hingga sekarang, saat masih kecil, saat seseorang memarahinya, ia akan langsung sembunyi di belakang Jisoo, dan tidak ada yang berani mengganggunya

"Walau gak bisa kelahi, kamu pinter, tampar pakai nilai aja"

Ia bukan anak yang populer, namun karena kecerdasan otaknya dan ketenaran Jisoo sebagai temannya, banyak yang mengenalnya dan iri dengan posisinya, Taeyong akan segera pergi jika Jisoo memanggilnya, begitupun dengan Jisoo, ia akan segera pergi jika Taeyong memanggilnya.

Mereka yang terlalu dekat membuat semua orang di sekolah menyangka mereka pacaran, tapi keduanya selalu menyangkalnya saat ditanya.

sungguh, menjadi teman sudah sangat cukup.

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang