00.00
Jisoo sudah tertidur, tepat disamping Taeyong sambil meletakkan tangannya diatas temannya itu, awalnya ia memeluknya, namun Taeyong berjuang untuk dapat melepaskan pelukan temannya itu
Ara
Kemana aja hari ini? Sibuk ya?
Steve
Ga kok, tadi temen ngajakin cari makan
Ara
Cari makan sampai tengah malem?
Steve
Ngga, dia nginap, jadi nunggu tidur baru bisa buka cynthis.Sementara Jisoo terlelap, Taeyong masih bangun dan memainkan ponselnya, seseorang dari world chat sudah menjadi temannya sekarang, nama tampilannya singkat, hanya Ara.
Steve
Kamu gak tidur?
Ara
Aku ga tidur se awal ini
Steve
Mau ke world chat?
Ara
Ayo, mumpung lagi rameDunia cynthis sangat berbeda dengan dunia nyatanya, jam segini, world chat jauh lebih ramai dibandingkan saat tadi siang, tampaknya orang yang mengalami hal yang sama sepertinya ada banyak sekali di dunia ini
Druze
Steve? Member baru?
Steve
Iya, salam kenal.
Day
Steve, udah paham mainnya?
Kamu bisa cari teman, bisa cari keluarga juga disini
Steve
Caranya gimana?
Day
Ada banyak cara, bisa promosi, atau kamu aja sini jadi anak aku
Steve
Anak? Jadi sekarang aku panggil mama?
Day
Ihhh gemes bangett, iyaa panggil aku gitu
Steve
Oke mamaTaeyong terkekeh melihat reaksi orang-orang di world chat tentang dirinya, semuanya berkata dia lucu, apakah aku terlihat sangat newbie? Gumamnya dalam hati
Druze
Kalo gitu kamu anakku juga
Steve
Hah?
Druze
Day itu pacarku, sini sama bapak
Steve
Oh oalah bapake
Druze
Iya, jadi anak yg baik y kamu
Sini idmu, bapak masukin ke grup keluarga
Steve
@steverrogerssSesaat setelah diundang ke grup keluarga, Steve disambut dengan hangat oleh anggota yang ada digrup itu
Ia pun diberi tahu lingkungan cynthis, disana pun Steve mulai mengerti, disini semuanya dilakukan secara virtual, mulai dari berkenalan hingga berkeluarga, lucu juga, pikir Taeyong, ia mungkin akan menyukai dunia virtual iniSteve
Jadi, kalau pacaran disini, ga pacaran di real life?
Nana
Iya abang, ngga
Steve
Kalo punya dua duanya, selingkuh ga?
Nana
Kalo menurutku ngga, kan beda dunia.
Yang disini, semuanya virtual, ga ada sangkut pautnya dengan real life
Ga boleh bahas yang berhubungan real life juga, kecuali abang ga keberatan
Kalo mau tukaran akun real life, pastikan udah dekat aja, bang.Taeyong mengangguk angguk, ia semakin merasa dunia ini menarik, orang orangnya ramah, dan mungkin bisa menjadi tempat dimana ia menjadi seseorang yang diinginkannya
Druze
Nak, ganti idmu ya, tambahin nama keluarga kita, derowler
Steve
Oke bapakSteve @stevederowler
HiSteve begitu asik mengobrol dengan keluarga barunya, kemudian seseorang yang tidak asing mengirimi ia pesan
Ara
Udah tidur? Apa lagi sama keluargamu?Steve dengan cepat membuka pesan itu dan membalasnya
Steve
Iya, aku mulai paham mainnya
Ara
Udah dapet keluarga yaa, bagus deh udah ga sepi lagi kan?
Steve
Iya bener, kamu udah lama disini?
Ara
Iya udah lumayan lama, udah banyak kali ganti akun, pernah jadi cowok juga
Steve
Loh bisa gitu?
Ara
Iya bisa, asal ga ketahuan aja
Steve
Ketahuannya gimana? Kan ga ada info real life
Ara
Anak disini nyeremin, steve, dari ketikan aja udah tau
Ketikanmu kalo masih kaya gini, pasti banyak yang ngira kamu cewek aslinya
Steve
Hah?
Ara
Iyaa, nanti liat sendiri deh ya, pasti bakal nemu kisah kisah anak cynthis yang sedih karena pacarnya aslinya cewek
Steve
Tapi kan pacarannya ga beneran
Ara
Iya, tapi banyak yang ga bisa bedain disini sama dunia nyata, kelebihan no life.Dari sana, Taeyong mulai mengerti, bahwa dunia yang ada di ponsel kecil itu adalah virtual, tidak nyata, dan bisa ditinggalkan sewaktu waktu
Namun para cynthisian mengatakan, sekali masuk, akan susah untuk benar benar lepas dari permainan ini.Ia mematikan ponselnya, dan menatap langit langit kamarnya, sesekali menatap Jisoo yang sekarang sudah tidur membelakangi dirinya, ia memainkan rambut panjangnya dan merenung, mungkin jika bukan karena Jisoo, ia tidak akan bisa bertahan di sekolah.
Jisoo adalah anak yang sangat aktif, di organisasi, maupun di acara sekolah, semua orang menyukainya, banyak anak lelaki yang sangat ingin menjadi pacarnya, ia sepopuler itu, mulai dari kapten tim basket, hingga ketua osis, semuanya pernah menembaknya, namun tidak ada yang diterima.
Taeyong ingat, Jisoo berkata, hanya ingin pacaran yang serius. Pacaran, tunangan, kemudian menikah, kata putus tidak ada di kamus besar bahasa Jisoo.
Mereka memang dekat, namun tak ada satupun dari mereka yang ingin menjadi lebih dari sekedar teman.
Taeyong tidak terlalu pandai bergaul, ia sangat canggung dan hanya diam saja jika tidak ada yang mengajaknya ngobrol, Jisoo adalah sebaliknya, ia adalah anak aktif yang selalu berbicara dan memulai topik, keduanya bertemu sepuluh tahun yang lalu, dimana Taeyong yang dibully dilindungi oleh Jisoo.
"Ayo bangun, nanti bajunya kotor"
Itu kalimat pertama yang Jisoo ucapkan pada Taeyong, dan dari sana, mereka menjadi teman baik hingga sekarang, saat masih kecil, saat seseorang memarahinya, ia akan langsung sembunyi di belakang Jisoo, dan tidak ada yang berani mengganggunya
"Walau gak bisa kelahi, kamu pinter, tampar pakai nilai aja"
Ia bukan anak yang populer, namun karena kecerdasan otaknya dan ketenaran Jisoo sebagai temannya, banyak yang mengenalnya dan iri dengan posisinya, Taeyong akan segera pergi jika Jisoo memanggilnya, begitupun dengan Jisoo, ia akan segera pergi jika Taeyong memanggilnya.
Mereka yang terlalu dekat membuat semua orang di sekolah menyangka mereka pacaran, tapi keduanya selalu menyangkalnya saat ditanya.
sungguh, menjadi teman sudah sangat cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
FanfictionLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...