"Kau punya kelas hari ini?"
"Tidak, tapi aku harus mengajar".
."Kak Taeyong"
"Ya, Jihoon?""Kau baik baik saja kak? Dari tadi kakak melamun"
"Aku baik baik saja, ada apa?"Park Jihoon, adik tingkat Taeyong itu, lalu memberikan pekerjaannya pada Taeyong untuk dikomentarinya, ia bisa melihat ada hal aneh di bagian leher Taeyong saat berdiri di dekatnya, walau Taeyong sudah memakai baju berkerah yang hampir menyembunyikannya
Setelah memberikan komentarnya, Taeyong pun mengembalikan lukisan anak itu, namun ia tidak langsung kembali ke kursinya, melainkan mengatakan sesuatu dengan pelan padanya
"Sepertinya kau punya malam yang berat, kak"
Taeyong yang mendengarnya hanya tertawa kecil, kemudian membalas perkataannya
"Kau sudah mengerti, berhentilah bertanya"
Jihoon pun tertawa kecil sambil berjalan kembali ke kursinya, seisi kelas penasaran apa yang mereka bicarakan, namun hanya Jihoon, Taeyong dan pembuat tanda itu yang mengetahuinya
Setelah mengajar, tidak seperti biasanya, Jisoo tidak menjemput Taeyong, sehingga Taeyong memutuskan untuk datang ke fakultas tempatnya belajar
Entah bagaimana Jisoo bisa menemukan korek api yang sudah ia sembunyikan itu, ia memang punya kunci apartemen Taeyong, namun ia tidak tahu bahwa Taeyong menyembunyikannya di dalam lemarinya
Ia menunggu di depan, hingga melihat sosok Jisoo yang sedang bersama teman perempuannya, temannya kemudian menyenggol Jisoo saat melihat Taeyong yang sudah menunggunya di depan
Setelah itu mereka berpisah dan Jisoo menghampiri Taeyong
Ia berbicara seperti biasa, membuat Taeyong merasa lebih tidak enak dengan sahabatnya itu
"Kenapa kau datang? Aku akan kesana" tanya Jisoo
"Aku selesai lebih awal"Mereka berjalan untuk beberapa saat dengan sunyi, Taeyong kemudian memulai percakapan di tengah perjalanan mereka
"Marahlah"
"Itu lebih baik daripada kau diam saja"
"Kalau kau mau pukul aku"
"Teriaki aku" ucap Taeyong panjang lebar"Taeyong"
"Aku sudah bilang aku tidak bisa marah padamu"
"Lagipula ini bukan pertama kalinya Johnny seperti ini"
"Aku hanya terkejut ia melakukannya denganmu"
"Perlu beberapa waktu untuk aku bisa memikirkan bagaimana harus menghadapimu""Jisoo" panggil Taeyong
"Taeyong, aku baik baik saja, sungguh"
"Kami putus setelah aku mengunjunginya"Taeyong diam dan terus mendengarkan kalimat Jisoo, ia tidak bisa berhenti merasa bersalah karena mereka putus setelah mengetahui rahasia kotornya dengan Johnny
"Dibanding marah denganmu"
"Aku lebih marah dengan diriku"
"Apa aku, tidak menarik?"
"Dia selalu mencari orang lain"
"Awalnya aku kira dia hanya suka tidur dengan laki laki"
"Tapi dia juga melakukannya dengan perempuan lain"
"Taeyong, haaahhh... rasanya sakit sekali"Taeyong kemudian menyandarkan kepala Jisoo pada tubuhnya, ia menggunakan jaket Taeyong untuk menghapus air matanya, Taeyong hanya diam dan terus mengelus kepalanya dengan lembut
Mereka duduk di kursi taman dengan Jisoo yang terus menangis tanpa henti, saat itu Jaehyun tiba tiba datang mendatangi mereka, namun Taeyong memintanya untuk diam
Jaehyun yang melihat Jisoo pun mengerti dan hanya berdiri sedikit jauh dari mereka dan diam
Sudah sore saat itu, kampus tidak terlalu ramai, hanya anak anak pengurus badan eksekutif mahasiswa dan anak yang mengikuti kelas ekstra yang ada disana
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
FanfictionLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...