Walau mulutnya berkata tidak mau, sekarang Taeyong berakhir didandani oleh Jisoo, ia merapikan rambutnya dan memberinya pasangan pakaian yang cocok.
"Biar ga malu maluin kalo keluar sama aku"
"Ga diapa apain juga udah cakep aku" ucap Taeyong
"Cakep apanya, kaya anak no life"Ketenangan diantara mereka pecah setelah Jisoo melepaskan kacamata Taeyong dan bersiap memasangkan lensa kontak padanya
Taeyong yang melihat benda itu langsung ketakutan dan menjauhkan wajahnya dari benda yang terus mendekat itu"Ihh gak sakit kok!"
"Gak mau, serem"
"Nggak!" Ucap Jisoo sambil mendekatkan tangannya "Culun tau pake kacamata"
"Gak, gak mau" ucap Taeyong sambil mendorong mundur tangan temannya yang terus mendekat dan menutup kedua matanyaJisoo yang pantang menyerah tetap berusaha memasangkan benda bulat itu pada mata temannya, walau ia memberontak tak karuan
"Gak sakit tau, aku aja pakai" Jisoo membuka lebar kedua matanya, memperlihatkannya pada Taeyong, "kalo kamu mau pakai aku traktir deh"
"Aku punya uang" balas Taeyong tidak tertarik "gak mau"Jisoo pun menyerah dan mengembalikan lensa kontak itu pada tempatnya, dan mengembalikan kacamata temannya, Taeyong terlihat puas dan memakai kembali kacamatanya
"Serius, rusak style-ku banget kacamatamu itu"
"Apaansih" jawab Taeyong protes
"Kamu jelek" jawab Jisoo
"Gapapa jelek, yang penting pinter"Setelah siap, mereka pun keluar dan berjalan di jalanan kota yang cukup ramai, Taeyong tinggal di tengah kota, sehingga sangat mudah menemukan makanan di sekitar sini
"Sushi?"
"Kenapa mau sushi?"
"Ada restoran Jepang baru dekat sini, kata Jennie enak, aku mau coba"
"Dimana?"Jisoo kemudian membuka maps di ponselnya dan menarik tangan Taeyong untuk mengikutinya, mereka bergandengan tangan sambil berjalan menuju restoran yang dituju
"Kaya orang pacaran aja kita" ucap Taeyong
"Memangnya kamu pernah pacaran?"
"Pernah, sama bantal"Jisoo memukul pelan lengan temannya itu yang disusul kekehan dari sang pria, beberapa orang menatap mereka dan tertawa kecil melihat kelakukan mereka, sangat romantis, pikirnya.
"Jisoo?"
Selagi mereka bercanda dan tertawa, tiba-tiba seseorang memanggil salah satu dari mereka, tak lain tak bukan, ia adalah teman Jisoo yang baru saja disebutnya, Jennie.
"Oh lagi pacaran"
"Ihh, nggak, kaya ga tau aja dia siapa"
"Loh memangnya siapa?"Jennie menatap Taeyong dari atas sampai bawah, kemudian mengangguk angguk yang membuat Taeyong memiringkan kepalanya karena bingung
"Oh Taeyong, pasti ini kerjaan Jisoo, aku sampai nggak kenal" ucap Jennie
"Mukaku masih sama"
"Iya, kacamatanya masih tebel"Jennie terkekeh dan Taeyong reflek membenarkan kacamatanya, mereka berbincang sebelum akhirnya Jennie memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua
----
"Enak banget !!"
Jisoo menjadi ekspresif setelah memakan sushi yang disediakan restoran kecil itu, tempatnya tidak besar, hanya sebuah gedung kecil yang dilayani oleh tiga orang perempuan, tidak banyak pelanggan di malam itu, hanya mereka dan satu orang lelaki yang duduk di pojok ruangan dengan ramennya.
"Gausah gede gede suaranya, malu maluin" tegur Taeyong sambil menyumpit sushi miliknya
"Ih biarin kan ga ada orang!""Saya bukan orang?"
Pria bertubuh tinggi itu tiba-tiba mengeluarkan suaranya setelah lama diam, menatap ke arah Taeyong dan Jisoo.
Taeyong langsung berdiri dan membungkuk beberapa kali untuk meminta maaf kepada pria itu.
"Kami minta maaf" ucapnya berkali-kali.
Pria itu mendekati mereka, para pelayan sudah siap jikalau mereka berkelahi, ia datang ke meja dan meletakkan kedua tangannya diatas meja, menatap kedua anak remaja itu kemudian ikut duduk bersama mereka
"Ayo temani aku" ucapnya,
Taeyong dan Jisoo terkaget mendengar ucapannya, mereka sudah siap jikalau akan dimarahi, karena perangai pria itu terkesan galak dan emosional
"A-ah, b-baik" jawab Taeyong terbata-bata.
Pria itu terkekeh menatap Taeyong yang sangat gugup, mereka berdua kemudian duduk kembali
"Kalian kelas berapa?"
Mereka kemudian bimbang untuk menjawab pertanyaan orang asing itu, Jisoo menatap Taeyong yang kemudian dibalas dengan gelengan oleh Taeyong.
Jisoo kemudian menatap pria itu, dan dibalas tatapan yang sama
"Maaf, kami memang salah, namun apa sebaiknya kita berkenalan dulu?" Jisoo dengan berani menanyakan hal itu pada pria di depannya, yang dijawab dengan senyuman
"Wah kau keren juga, entah kenapa seharusnya yang mengatakan itu pacarmu" jawabnya sambil menatap Taeyong
"Ahh.. dia bukan pacarku" jawab Taeyong
"Bukan?"
"Iya, teman dekat" lanjut Taeyong"Oh, baguslah, kalau begitu boleh aku dekati temanmu?"
Jisoo terkejut dengan pernyataan pria itu, selama ini ia diperhatikan olehnya? Pria itu kemudian kembali menatap Jisoo dan memperkenalkan dirinya
"Johnny suh, aku..."
Pria itu terlihat sedikit mengurung saat akan mengenalkan dirinya lebih jauh "aku sudah lulus" lanjutnya.
"Kim Jisoo, dan dia Lee Taeyong"
"Kami berdua kelas akhir" jawab Jisoo, masih menyimpan kecurigaan pada pria itu
, Johnny membalasnya dengan senyuman, kemudian mereka makan bersama malam itu---
"Kenapa nggak dikasi aja? Memangnya dia ga ganteng?"
Saat mereka selesai melahap sushi di restoran kecil itu, mereka pun berjalan pulang sambil memegang corndog di tangan mereka masing masing, Jisoo tidak memberikan nomornya pada Johnny tanpa alasan yang jelas.
"Ganteng sih, ganteng, banget."
"Tapi ga mau aja, kelihatannya mencurigakan" ucap Jisoo diikuti dengan menggigit corndog miliknya"Kayanya aku kaya kodok kalo berdiri di sampingmu" ucap Taeyong
"Iya kaya kodok emang, kamu jelek, aku cantik"
"Tapi bisa dikira pacarmu, berarti aku ganteng"
"Gak" tolak Jisoo"Kalo kita kesana lagi, ketemu dia lagi, mau dikasi nggak?" tanya Taeyong
"Heummm, mau?"
"Dih, dasar labil"
"Ih lumayan loh udah lulus, udah kerja, keliatannya juga bukan orang sembarangan, pakai bajunya gak kaya kamu" ucap Jisoo panjang lebarTaeyong hanya merespon perkataan Jisoo dengan dorongan pelan di kepalanya, Jisoo membalasnya dengan dorongan yang lain
"Bubu, peluk, dingin.." Jisoo menyandar pada bahu Taeyong sambil memegangi jaket tebal yang digunakannya
"Gak mau, siapa suruh ga pake jaket"
"Kalo pake jaket nanti ga cocok sama bajunya"Tanpa pikir panjang, Taeyong langsung melepas jaketnya dan memasangkannya pada Jisoo, meninggalkan dirinya yang hanya mengenakan kaos dan celana panjang
"Loh kok malah dilepas"
"Katanya dingin"
"Memangnya kamu gak dingin?"
"Ya dingin lah"Jisoo akhirnya memeluk Taeyong dari belakang untuk membagikan kehangatannya dengan jaket yang sudah diberikan Taeyong
"Lepas"
"Katanya dingin"Akhirnya Taeyong menyerah, dan membiarkan Jisoo memeluknya hingga mereka sampai di rumah Taeyong
"Udah kaya anak koala"
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
FanficLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...