Chapter 23

81 9 0
                                    

"Kalau sakit beritahu aku"

Setelah Taeyong tenang, Jaehyun pun mengobati luka yang ada di tangan pria itu, akibat dari perbuatannya tadi malam

"Tidak" ucap Taeyong singkat

"Siapa dia?" tambahnya
"Orang asing" jawab Jaehyun singkat selagi dengan teliti melihat tangan Taeyong

"Kau bisa bercumbu dengan orang asing seperti itu?"
"Itu pengaruh alkohol"

"Ayo jangan bahas itu, aku bisa melakukan hal lain untukmu" ucap Jaehyun selagi memegang kedua tangan Taeyong dan menatap matanya

Taeyong sedang duduk diatas kursi sedangkan Jaehyun ada di lantai berlutut di hadapannya

"Jangan, lakukan apapun"
"Nanti kau terbawa suasana"

"Taeyong-ie" panggil Jaehyun pelan
"Bagaimana jika kau ikut denganku setiap kali aku kesana?"

"Kau kesana setiap malam, kau gila?" ucap Taeyong tidak percaya
"Aku tidak sesering itu kesana"

"Dan kalau kau ikut denganku, aku tidak akan melirik orang lain" Jaehyun yang sudah selesai memberi salep pada luka Taeyong pun meletakkan dagunya pada lutut Taeyong
"Mungkin tujuanku setiap malam bukan Fiveperzen lagi"

Jaehyun menatap mata Taeyong yang membuatnya membuang wajahnya

"Jangan tatap aku seperti itu" ucap Taeyong
"Hehehe"

Selagi mereka berbincang, ponsel Taeyong berdering, Jaehyun meraihnya dan langsung mengangkatnya

"Jae, kenapa langsung kau angkat?!" ucap Taeyong terkejut
"Ini Soo"

"Woah"
"Kau Jaehyun?"

Jaehyun tersenyum percaya diri dan menatap Jisoo yang ada didalam layar ponsel Taeyong

"Ya benar, salam kenal" ucap Jaehyun santai
"Ahh aku Jisoo, kau datang untuk menghibur temanku?" 

"A-ahh.." Jaehyun kehabisan kata-kata

"Bagaimana Taeyong?" tanya Jisoo
"Bisa bisanya dia pacaran tidak beritahu aku"
"Cepat sekali sudah dicampakkan"

"Siapa yang bilang aku dicampakkan?"

Taeyong langsung merebut ponselnya dari tangan Jaehyun dan menjawab pertanyaan Jisoo

"Omo, bubu, kau banyak menangis?" Pandangan Jisoo langsung terfokus pada mata Taeyong yang bengkak karena tangisannya
"Siapa orangnya?! Akan aku makan saat aku pulang!!"

"Kau tidak menjawab pertanyaanku" ucap Taeyong
"Ten yang memberitahuku" ucap Jisoo
"Ten?!"

"Bubu sepertinya kau punya banyak teman baru, harus kau kenalkan satu satu padaku kalau aku pulaang"

"Aku bukan temannya, aku pacarnya"

Jaehyun tiba tiba menampakkan wajahnya di kamera Taeyong dan dengan percaya diri menyatakan statusnya, Taeyong yang terkejut dengan hal itu seketika memerah dan langsung memukul Jaehyun

"Jangan ngomong sembarangan" ucap Taeyong

"Hah? Hah? Aku gak salah dengar?" Jisoo berteriak berkali kali memastikan pendengarannya
"Soo jangan dengarkan dia"

"Soo temanmu lucu sekali" ucap Jaehyun
"Wajahnya mudah sekali dimerahkan"
"Tidak perlu cat apapun"

"Aaaargghhhh Soo aku matikan dulu" ucap Taeyong kesal
"Bubu, kau berutang banyak penjelasan padaku"

Saat telepon sudah terputus, Taeyong mendorong pelan kepala Jaehyun yang sedari tadi mengacau sambungannya dengan Jisoo

Jaehyun hanya tertawa melihat reaksi Taeyong atas perbuatannya, sangat jelas terlihat pria itu masih malu, pipi merahnya terlihat jelas

Jaehyun mendekat dan memeluk Taeyong dari belakang, membuat wajah mereka hanya terpisah oleh satu sentimeter udara

"Kau tidak ingin Soo tahu?" Tanya Jaehyun dengan pelan
"Kita gak pacaran" jawab Taeyong singkat

"Kau mau jadi pacarku?"
"Cium pipi kiri kalau kau setuju, pipi kanan kalau tidak"
"Tapi pipi kananku jauh, jadi ambil yang kiri saja"

Jaehyun tersenyum menatap Taeyong yang tidak bisa menatapnya kembali, ia bisa merasakan detak jantung Taeyong yang semakin cepat setiap saat

Setelah beberapa saat, Taeyong kembali menatap Jaehyun, ia memperhatikan seluruh fitur wajah pria itu yang sangat dekat dengannya

Taeyong memberi kecupan kecil di bibir Jaehyun, yang membuatnya sangat terkejut

"Lepaskan, aku mau mandi" ucap Taeyong segera setelah memalingkan wajahnya dari Jaehyun
"Gak, mau lagi"
"Kau ini banyak maunya" protes Taeyong

"Kalo gak mau kasi, aku ikutan mandi"
"Aaahhh Jaehyun lepaskaaann" ucap Taeyong merengek seperti anak kecil sambil menghentakkan kakinya

Jaehyun pun mengalah dan Taeyong mendorongnya setelah ia melepaskan tangannya

Taeyong langsung bergegas mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi

Jaehyun yang terduduk di kasur hanya tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan pacarnya itu

Ia kemudian berjalan kearah dimana lemari pakaian Taeyong terletak, mencari pakaian yang akan dipakai Taeyong begitu ia keluar dari sana

.
.

"Taeyong"
"Coba pakai ini"

Taeyong yang sedang mengeringkan rambutnya seketika terkejut dengan apa yang dikeluarkan Jaehyun dari lemarinya

"Apa maksudmu?! Itu punya Jisoo!" protes Taeyong
"Jisoo pakai pakaian seperti ini?"

Itu adalah seragam cafe tempat Jisoo bekerja paruh waktu, seperti pakaian pembantu dalam film film animasi Jepang

Jaehyun mengambil bando kelinci yang ada disana dan memakainya, ia kemudian berpose imut di depan Taeyong

"Jaehyun, boleh aku menendangmu?" ucap Taeyong
"Jangan, sakit" ucap Jaehyun sambil melepaskan bando itu

"Yasudah pakai ini saja"

Jaehyun mengeluarkan sebuah kaos hitam dan celana panjang hitam yang ada disana

"Biar pasangan denganku"
"Kau selalu berpakaian seperti itu"

Taeyong akhirnya datang sendiri ke lemarinya dan mengambil pakaian yang diinginkannya, kaos putih dan celana putih

"Kau menentangku?" ucap Jaehyun
"Kalau hitam semua memangnya mau melayat"

"Jangan aneh aneh, aku tahu apa yang kau pikirkan"

"Ahh"

Taeyong yang menyadari Jaehyun sedari tadi terus memandangi tubuhnya memberi peringatan padanya

Jaehyun menggigit bibir bawahnya saat ketahuan Taeyong, ia kemudian pergi duduk ke sofa yang ada di depan televisi yang mati

Taeyong yang sudah selesai berpakaian pun langsung menghampirinya, duduk di pangkuannya dan menyandarkan tubuhnya pada Jaehyun

Jaehyun memeluk pinggang kecil pria yang sedang sibuk memainkan rambutnya itu

"Ada apa? Kau tiba tiba seperti anak bayi" kekeh Jaehyun

"Aku lelah karena kau semalam"
"Kau harus tanggung jawab"

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang