Chapter 22

92 7 2
                                    

"Aku menemukannya"

Taeyong melihat seseorang yang tidak asing sedang menatap sensual orang di depannya

Orang yang ia pikirkan sedari pagi, nyatanya sedang meletakkan tangannya di tubuh orang asing

Tak butuh waktu lama, mereka pun bercumbu disaksikan oleh seluruh penghuni bar, termasuk orang yang selalu ia panggil anak kecil itu

Tanpa disadarinya, air mata mengalir dari matanya, ia tidak mengerti, melihat kejadian itu, ia sangat marah pada dirinya sendiri yang sudah memikirkan orang ini

"Taeyong"
"Ayo kita keluar"

Ten datang dan memegang bahunya, mencoba menenangkannya dan membuatnya agar tidak menyaksikan hal menyakitkan itu

Namun tidak berhasil, pria bernama Jung Jaehyun itu menyadari keberadaan Taeyong dan menatapnya, ia langsung turun dari kursinya dan bergegas mengejarnya

Taeyong pun bergegas menuju pintu keluar bar itu diikuti oleh Ten, namun Jaehyun berhasil mengejarnya, ia pun segera menggenggam dan menarik tangan pria itu, Ten terpisah dengan Taeyong setelah seseorang yang lain menutup pintu bar, meninggalkan Taeyong hanya berdua dengan Jaehyun

"Taeyong" panggil Jaehyun

Taeyong langsung melepaskan tangannya dari genggaman Jaehyun, menatap pria itu dengan semua kebencian yang ada

"Lepaskan" ucap Taeyong

"Taeyong, tolong dengarkan aku"

"Kau tidak perlu jelaskan apapun"
"Kau.."

Belum sempat mengakhiri kalimatnya, Jaehyun mendorong Taeyong hingga ia terkunci diantara dinding, kedua tangannya menahan tangan yang lebih kecil itu memastikan ia tidak pergi

"Taeyong, kau tidak tahu betapa frustasinya aku?"
"Aku mengirimimu pesan, aku menelfonmu"
"Tapi kau mengabaikannya"

"Lepaskan"

"Tidak, sampai kau mendengar semuanya"

Taeyong menyadari orang yang sedang ada di depannya sudah minum sangat banyak, Jaehyun sangat kuat minum alkohol, ia sudah minum sangat banyak sehingga ia mabuk seperti ini

"Jaehyun" panggil Taeyong

"Taeyong"
"Kenapa kau kemari?"
"Aku tidak mabuk, aku bisa mendengarmu"
"Yang tadi, aku hanya terbawa suasana"

"Jaehyun"
"Kau selalu terbawa suasana"

"Taeyong"
"Kau kemari untuk memberikan jawabanmu, kan?"
"Kalau begitu katakanlah"

Taeyong berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Jaehyun, namun ia tidak berhasil, cengkraman pria itu jauh lebih kuat darinya

"Jaehyun, sudah cukup"

Tiba tiba Ten datang dan menarik Jaehyun dari belakang, membuat cengkraman itu lepas dari tempatnya

"Ten?" ucap Jaehyun terkejut

"Aku salah menilaimu"
"Jika kau hanya ingin bermain, jangan ganggu adikku"

Ten memegang tangan Taeyong dan membawanya pergi, sedangkan Jaehyun tetap tinggal disana dengan pikirannya yang kacau

Hingga memasuki mobil, Taeyong masih diam, bekas cengkraman Jaehyun terlihat jelas di tangannya, ia terus memandang keluar jendela tanpa bersuara

"Taeyong" panggil Ten dengan suara pelan

Air mata kembali mengalir setelah Ten memanggil namanya, Ten merasa harus sangat berhati hati dalam berbicara padanya

Ia pun memutuskan untuk tidak lagi bicara, ia meraih bahu Taeyong dan memeluknya dengan erat

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang