"Wah, keren! Appa eomma sudah tahu?! Bagaimana!?"
"Eomma baik baik saja, Appa masih bingung"
"Tidak heran, mereka orang tua""Tapi ada masalah lain yang harus kau tangani"
"Cute boy? Haruskah aku menanggapinya? Aku tinggal bilang Kim Jisoo dari jurusan komunikasi pacarku"
"Ih, jijik, lepaskan"Jisoo memberontak saat Taeyong merangkulnya dan mulai mengutarakan idenya untuk menepis rumor tentangnya, mereka kemudian tertawa bersama selagi berjalan menuju gerbang kampus
"Kau kenal Soodam?" tanya Taeyong
"Soodam-ie? Tentu, sepupumu kan?"
"Aku bahkan tidak tahu dia kuliah disini"
"Dasar, kau benar benar putus hubungan dengan keluargamu" ucap Jisoo menjitak pelan kening TaeyongTaeyong berusaha tidak memikirkan kemungkinan yang akan terjadi pada detik ia melangkahkan kaki kembali ke dalam kelas, namun kekhawatirannya menjadi kenyataan, baru saja masuk, semua orang menatapnya dengan tatapan aneh, beberapa bahkan cekikikan mengejeknya dalam diam. Taeyong memutuskan untuk tidak memerdulikan mereka sebisanya, namun hal itu tetap merasuki jiwanya, seperti kenangan buruknya saat sekolah kembali padanya. Pria kecil itu masih bisa menahan semuanya hingga kelas berakhir, di mana Ia kembali bertemu Jisoo di kantin, dan di saat yang sama ada mahasiswa dari kelasnya yang menghampirinya.
"Taeyong, Pak Hyunsoo memanggilmu" ucap wanita itu yang ditanggapi Taeyong dengan anggukan, kemudian wanita itu pun pergi dari hadapannya
"Kau mau aku ikut?" tawar Jisoo
"Tidak, kau pergi saja ke kelas" tolak Taeyong menyelesaikan makannyaTaeyong mengelus kepala Jisoo sebelum ia melangkah lurus ke kantor kampus, entah apa yang menghampirinya hari ini, bisa saja karena foto itu atau tawaran datang lagi padanya
"Taeyong, beberapa pihak membatalkan tawarannya untukmu, tapi jangan khawatir-"
"Boleh saya tahu alasannya?" tanya Taeyong pada dosennya, yang membuat pria itu berkacak pinggang dan menghela nafasnya
"Kau yakin tidak tahu alasannya? Dikatakan itu alasan pribadi" ucapnya pada Taeyong yang membuat Taeyong mengangguk tanpa suaraDosen yang juga ketua program didik itu menepuk bahu Taeyong beberapa kali sebelum ia melemaskan dirinya diatas sofa empuk yang didudukinya. Tentu saja, Taeyong terkejut karena hal ini Ia kehilangan beberapa kesempatan, namun lebih dari itu, ia juga terkejut bahwa pihak kampus menghargai privasinya dengan tidak membahasnya lebih lanjut.
Taeyong pun kembali ke kelas, melamun selagi memainkan pensilnya dengan jari-jarinya, menunggu kelas terisi penuh dengan orang-orang yang menatapnya dengan aneh, mengikuti kelas selanjutnya yang akan dilaksanakan segera. Kedua matanya tertuju pada papan tulis yang kosong tak berisi, hingga seorang wanita menghalangi pandangannya, dan membuatnya menatap ke atas mencari wajah wanita itu
"Taeyong, kau akan gambar apa?" tanyanya pada Taeyong
"Bunga daffodil" jawab Taeyong singkat
"Wahh, pasti cantik, aku belum tahu akan gambar apa"
"Padahal gambar sesuatu dari liburan itu mudah, yang sulit menyesuaikan dengan standar dosen" ucap Taeyong selagi tersenyum
"Masa iya hanya satu benda? Aku pergi ke banyak tempat" keluh wanita itu selagi duduk di samping Taeyong
"Pikirkanlah, pasti ada satu hal yang bisa mencakup semuanya"Taeyong tersenyum sambil menghembuskan nafasnya saat menatap Yewon, wanita itu menopang wajahnya dengan tangannya dan membalas tatapan Taeyong
"Taeyong"
"Hm?" jawab Taeyong singkat"Kau liburan ke Jeju?" tanya Yewon
"Iya, bagaimana kau tahu?" tanya Taeyong"Aku melihatmu di bandara, aku pikir kau sendiri, tapi kau dengan seseorang, jadi aku tidak menghampirimu"
Yewon kemudian menyalakan ponselnya, mencari foto di galerinya yang sudah penuh dengan foto fotonya saat liburan
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
FanfictionLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...