Chapter 13

107 6 0
                                    

"Terima kasih makanannya"

Taeyong memakan sarapannya setelah ia selesai berpakaian, tubuh Jaehyun yang lebih besar darinya membuat pakaian itu terlihat terlalu besar untuknya

Mereka duduk di meja makan kecil dekat jendela kamar Jaehyun, Jaehyun sedikit heran dengan perubahan sikapnya yang tiba tiba

"Taeyong"
"Ah?"

"Taeyong-ie"
"Ha?"

"Bubu"
"Kau ini kenapa sih" keluh Taeyong

"Bagaimana bisa habis mandi kau jadi dingin" ucap Jaehyun
"Aku yang kemarin hanya bisa kau jumpai satu kali seumur hidup"

"Jadi, terbiasalah"

Ucap Taeyong sambil menatap Jaehyun dan meminum susunya, Jaehyun menyandar pada sandaran kursinya dan melipat tangannya, ia masih heran dengan perubahan sikap ini

"Kau dengan pacarmu, open relationship?" tanya Jaehyun
"Apa maksudmu"

"Dia terlihat tidak keberatan, saat melihat kau.."
"Bukan urusanmu"

Ara
  Steve, kau masih sama Druze?
  Katanya nginap?

Ara menjadi orang pertama yang menarik perhatian Taeyong saat ia melihat ke ponselnya, membuka aplikasi favoritnya itu

Steve
  Iya, disuruh makan dulu
Ara
  Kamu gak diapa apain kan?
Steve
  Kayaknya..

"Kau bisa bawa aku ketemu Ara?"

Jaehyun meletakkan kedua tangannya ke meja, dan tubuhnya condong kedepan medekati mata temannya itu

"Kau yakin?"
"Sepertinya kau harus belajar minum dulu"

"Ara itu tidak jauh beda dariku" ucap Jaehyun

Taeyong menatap balik, meyakinkan bahwa sekarang ia sudah siap

"Tenang saja, aku sudah mandi, aku bisa minum seisi kulkasmu"

Jaehyun menyengir, ia merasa kepribadian Taeyong yang baru ini cukup menarik, seperti berbicara pada dua orang yang berbeda

"Kau mau?"

Taeyong tersenyum, Jaehyun pun mengeluarkan wine dari kulkas kecilnya dan menuangkannya pada dua gelas wine yang terletak tidak jauh dari sana

Ia membawanya pada Taeyong, mereka pun memegang kedua gelas mereka dan memulai acara mereka yang tertunda tadi malam

"Jika kau mandi dari kemarin, sepertinya malam tadi akan sangat menarik"
"Sayangnya aku hanya ke salon"

Dengan percaya diri Taeyong pun meneguk sedikit dari isi gelas itu, Jaehyun benar benar terpukau, ia tidak bisa berhenti menatap temannya itu

"Sayang sekali"
"Aku bukan orang beruntung itu" ucap Jaehyun

Taeyong menyengir, meletakkan gelas wine yang dipegangnya diatas meja, ia mendekatkan wajahnya pada lawan bicaranya

"Jadi kau benar benar berniat memangsaku tadi malam?" tanya Taeyong
"Hanya jika kau seperti ini, aku tidak suka anak kecil"

"Kau tertipu dengan bulu dombaku" ucap Taeyong singkat, membuat Jaehyun semakin tenggelam dalam pesonanya

"Ara pasti tidak akan dengan mudah melepaskanmu"

---

Saat malam hari tiba, Jaehyun dan Taeyong pergi ke sebuah club yang tidak jauh dari rumah Jaehyun, palang Rainz terpajang di depan gedung mewah itu

Sambil memegang gelas tinggi berisi cairan merah, mereka mengobrol, menunggu sang bintang tamu datang menghampiri mereka

"Kau tidak masalah ke tempat seperti ini?" Tanya Taeyong
"Aku sudah biasa mengatasinya"

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang