"Kau benar benar tidak bisa memulai hari ini?"
"Iya pak, kondisi saya sedang buruk""Ada temanmu yang seperti dirimu untuk menggantikan hari ini saja?"
"Ah.."Sesuai dugaan Yuta, Pak Ilsan guru seni sekaligus direktur sekolah mereka kembali menawarkan Taeyong untuk mengajar di kelas seni, namun Taeyong tetap menolaknya, ia tidak ingin mengambil resiko dengan kondisinya yang masih sangat lelah
Ten langsung muncul di pikiran Taeyong, namun ia tidak yakin pria yang sedang sibuk dengan pamerannya itu akan bisa menggantikannya barang sehari
Ten sudah melaksanakan dua pameran tunggal, namanya mulai dikenal oleh orang banyak di negara, banyak tawaran yang datang padanya untuk melukiskan berbagai hal, namun seni Ten selalu berfokus pada pengalaman dirinya, ia banyak menggambar Leon dan Louis
"Saya tidak yakin dia punya waktu"
"Cobalah telepon dia dulu, jika tidak bisa tidak masalah".
."Apa?! Kau serius?!"
Tidak sesuai dugaan Taeyong, Ten nyatanya sedang rebahan sambil mengelus anak anak berbulunya dirumah, ia sudah mengerjakan semua pekerjaannya dan ia tidak harus selalu hadir di pamerannya
Saat Taeyong menawarinya pekerjaan singkat itu, Ten langsung menerimanya tanpa bertanya lagi
"Aku kasian dengannya, aku akan datang" ucap Ten
"Sepertinya kau agak kurang ajar ya"
"Hehehe, kau juga""Aku mendengar sesuatu kemarin"
"Kita beda dua lantai"
"Kan aku tidak bilang itu kau" ucap Ten membela diri"Oh.."
"Sudahlah, datang saja, aku harus pulang" Taeyong memotong kalimat Ten sebelum ia berani mengatakan apapun.
."Pak, ini temanku, Ten Lee"
"Wah, selamat datang"Taeyong mengenalkan Ten kepada Pak Ilsan sebelum ia akhirnya membiarkan mereka berdua dan pulang lebih dulu
"Haah, kenapa aku lelah sekali sih?"
"Apa aku telepon Jaehyun?"
"Ahh jangan, aku terlalu menyusahkannya"Taeyong berbicara sendiri selagi kakinya melangkah maju menuju gerbang sekolah
Saat sampai diluar, ia duduk sebentar di kursi taman didepan sekolah, biasanya anak SD menunggu disana sampai orang tuanya menjemput mereka"Kau tersesat?"
Saat Taeyong tengah menundukkan kepalanya, tiba tiba sebuah tangan muncul di pandangannya, dan suara yang tidak asing masuk ke telinganya
Ia langsung mengangkat kepalanya dan menemukan Jaehyun yang sedang berpakaian serba putih, ia mengenakan seragam chefnya
Taeyong meraih tangannya dan berdiri di depannya, Jaehyun memberikannya senyuman dengan tawa kecil
"Beneran kaya anak kecil" candanya
Taeyong memberikannya tatapan sinis, namun Jaehyun menganggapnya menggemaskan dan mengelus kepalanya
Mereka berjalan kaki di tepi kota bersama, Jaehyun tidak membawa mobilnya, mereka tidak pernah seperti ini sebelumnya, mereka selalu pergi dengan mobil Jaehyun
"Rasanya aneh bajumu putih semua" ucap Taeyong
"Aku juga merasa aneh" ucap Jaehyun"Kenapa kau pakai?"
"Aku sudah lama tidak mampir, jadi aku ikut memanggang"
"Tapi aku ingat aku harus jemput anak kecil dulu""Kenapa suka manggil aku anak kecil sih"
"Aku juga nggak minta jemput, balik sana" protes Taeyong
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
FanfictionLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...