Chapter 28 -- (slight 18+)

201 11 0
                                    

Saat pulang sekolah, Taeyong tidak langsung pulang kerumah, ia singgah di salah satu toko kopi yang sering ia kunjungi saat masa sekolah

Ia biasanya menghabiskan waktunya disini dengan membaca buku dan menggambar, karena atmosfirnya yang tenang dan mendukung

Namun hari ini, ia hanya diam saja, memandang secangkir kopi yang sedari tadi menunggu untuk diminum olehnya

Ia melamun dan mencoba untuk membersihkan pikirannya, namun ia tidak berhasil
Selama ini Jaehyun hidup dalam sisi gelap dari kota, bagaimana bisa tiba tiba ia menyebrang ke sisi terang hanya karena dirinya?

Sesekali ponselnya berbunyi, ada pesan singkat dari Jisoo dan Jaehyun serta Yuta, namun ia tidak membuka semuanya, nafsunya untuk bisa mengetik dikalahkan oleh pikirannya yang sedang penuh

Seseorang tiba tiba duduk di depannya, membawa secangkir kopi dan duduk bersamanya, Taeyong yang melamun pun bisa merasakan energi orang yang datang padanya itu

"Johnny?"
"Kau mengingatku, Taeyong"

Memandang pria besar itu, pikirannya semakin kacau, bagaimana bisa ia mengalahkan kharisma dari pria yang dikenal sebagai mantan dari pacarnya itu?

"Kau biasanya kesini?"
"Ya, aku suka Latte mereka" ucap Taeyong
"Kau punya selera yang bagus"

"Aku melihatmu hanya diam saja dari tadi, jadi aku memutuskan untuk menghampirimu" ucap Johnny
"Ada yang mengganggumu?" tambahnya

Taeyong sangat ingin mengatakan bahwa kaulah yang menggangguku, namun faktanya Johnny tidak melakukan apa apa padanya, ia bahkan duduk disana agar dirinya tidak tampak menyedihkan

"Kau.."
"Sepertinya kita tinggal di dunia yang berbeda"
"Kak Johnny"

"Kau memanggil Jaehyun seperti itu?" Ucap Johnny sambil tersenyum "itu lucu"
"Tidak, aku memanggilnya hanya dengan namanya"
"Kau bisa lakukan hal yang sama padaku"

"Baik, Johnny"

Johnny tersenyum sebagai respon dari panggilan Taeyong dengan nada lesunya, ia tahu betul sedang ada yang mengganggu pikiran anak 18 tahun itu

"Dunia yang berbeda, itu tidak salah"
"Kau masih di sekolah, aku sudah di ranah bisnis"

"Tapi bukan berarti, kita tidak bisa berhubungan"
"Bukan begitu?"

"Bukan" jawab Taeyong singkat
"Kau, Jaehyun, Yeonwoo, kalian semua"
"Kenapa mudah sekali.."
"Memberi hal manis semalam, kemudian pergi?"

"Itu akan terjadi, setelah kau bisa membedakan, yang mana nafsu dan cinta"
"Terkadang keduanya membutakanmu"
"Jaehyun, bukan tipe yang biasanya menahan, dia melakukannya hampir setiap hari, ia juga suka mengumbar hubungannya yang serius"
"Entah sudah berapa banyak laki laki yang ia tiduri sebelum.."
"Ahh, sepertinya aku kelewatan batas"

Johnny memperbaiki posisi duduknya, membuatnya sekarang berhadapan dengan laki laki kecil yang duduk di depannya

"Kalau kau sangat khawatir, kenapa tidak bertanya padanya?"
"Sampaikan salamku padanya"
"Katakan, aku rindu erangannya"

Taeyong yang berharap Johnny bisa menjernihkan kembali kepalanya ternyata salah, ia malah semakin memanaskan air yang sudah hampir mendidih di otaknya

"Sepertinya Jaehyun benar"
"Kau memang kurang ajar"
"Jika kau hanya ingin bermain, tinggalkan temanku"

Taeyong meraih tas dan kopinya, pergi meninggalkan Johnny sendirian di sana, ia berjalan sendirian di tepi jalanan Seoul yang dipenuhi dengan anak sekolahan yang berjalan dengan teman temannya

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang