Chapter 33

89 3 0
                                    

Saat pagi hari datang, Taeyong tidak terlalu mengingat apa yang terjadi malam itu, ia juga tidak ingat bagaimana ia pulang, namun ia tidak terlalu memikirkannya dan langsung bersiap untuk membersihkan dirinya dan kembali ke kampus untuk rutinitasnya

Sebelum itu, ia melihat ponselnya, ada beberapa pesan singkat dari teman temannya, namun ada satu yang mencuri perhatiannya

Ten
  "Kali saja kau tidak ingat besok pagi"
  "[Mengirim Video]"
  "Tamu yang merekamnya, aku hanya perantaramu"
  "Kau mengacaukan acaraku"

Taeyong menelan ludahnya, ia tidak siap melihat apa yang dilakukannya tadi malam, namun siap tidak siap, ia harus melakukannya

"Ayo, Taeyong" ucapnya pada dirinya sendiri sebelum memutar video itu

Saat membukanya, matanya langsung membesar dan membulat, terkejut dengan apa yang ada di video itu

Terlihat bahwa dirinya menggoda seorang wanita, ia bahkan berciuman dan menyentuh tubuhnya sebelum Jaehyun datang  menariknya dan menahannya dengan tangannya

"Taeyong!"
"Jangan lakukan ini!"

Terdengar suara Jaehyun yang terus menggenggam tangan Taeyong dan meneriakinya

"Lepaskan"
"Kau tak punya hak untuk memerintahku"
"Kemana saja kau selama 2 tahun?"

"Taeyong"

Ia lalu mendorong Jaehyun dan menjauhinya, meninggalkannya di tengah keramaian, entah pergi kemana

Taeyong kemudian menghela nafasnya dan menepuk jidatnya, kenapa ia bisa berbuat hal sebodoh itu? Ia menjadi tidak enak dengan orang yang seharusnya mendapat semua perhatian hari itu

Taeyong
  "Ten"
  "Maafkan aku"
Ten
  "Sudahlah, tidak masalah"
  "Aku benci harus berterima kasih pada Johnny karena itu"
Taeyong
  "Johnny?"
Ten
  "Dia membantu mengalihkan perhatian tamu"
  "Entahlah, sepertinya kau juga harus berterima kasih padanya"
  "Bereskan masalahmu dengan Jaehyun"
Taeyong
  "Bagaimana aku pulang?"
Ten
  "Doyoung mengantarmu"

.
.

"Maaf, dan.. terima kasih, kak"

Siang hari, Taeyong memutuskan untuk menemui Doyoung di cafe dekat kampusnya, untuk mencoba menebus kesalahannya

"Haah.. apa kau berencana menemui satu satu orang di undangan untuk ini?" Tanya Doyoung selagi menghela nafasnya
"Tidak, hanya saja, aku terlalu menyusahkanmu"
"Jangan begitu, anggap saja aku kakakmu, lagipula Sejeong yang memintaku"
"Aku juga harus..."
"Lupakan, Taeyong, sepertinya kau harus bicara dengan Jaehyun" ucap Doyoung memotong kalimat Taeyong

Taeyong langsung diam dan menyesap kopinya saat Doyoung mengatakan hal itu, sungguh, jauh di dalam lubuk hatinya, ia ingin berbicara dengannya, namun ia berusaha untuk terlihat tidak peduli dengannya

"Aku tidak ingin.."
"Kau pernah dengar istilah orang mabuk tidak pernah bohong?" ucap Doyoung memotong

"Taeyong, aku tidak ingin ikut campur"
"Tapi kau merindukannya selama ini, kan?" tambahnya

Doyoung kemudian menatap mata anak kuliahan itu dan mulai mengatakan hal yang menurutnya penting

"Jika aku membiarkan egoku"
"Aku mungkin tidak akan bertemu Sejeong dan menikahinya"

Doyoung meninggalkan sebuah kartu diatas meja sebelum ia mengambil jas dan mulai berdiri untuk pergi

"Maaf mengganggu waktumu, kak"

"Jangan minta maaf terus, kau membuatku seperti orang asing"
"Aku pergi dulu"

Taeyong melambaikan tangannya pada Doyoung yang mulai berjalan meninggalkan cafe kecil itu

What I Want [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang