"Aku menginap, jangan rindu aku"
"Yaahh, Aku tidur dengan selimut malam ini"
"Baguslah, kau harus terbiasa"Taeyong mengangkat panggilan video dari Jaehyun selagi ia menggosok giginya setelah mandi dan mengenakan piyamanya, Jaehyun terlihat sudah siap tidur dengan kaos hitam dan celana pendeknya diatas kasur
"Kau senang disana?" tanya Jaehyun
"Yahh, sebenarnya tidak buruk juga, appa suka hadiah darimu" ucap Taeyong membuat Jaehyun tersenyum"Kan sudah kubilang, kau tidak pernah tahu, baguslah jika calon mertuaku suka" ucap Jaehyun sambil cekikikan
"Calon mertua pantatmu" ucap Taeyong selagi membuang pasta gigi di mulutnya"Tidurlah, kau pasti lelah"
"Dadahh"Jaehyun dan Taeyong melambaikan tangan pada kamera sebelum salah satunya memutuskan sambungan telepon itu, Taeyong pun keluar dari kamar mandi, mendapati kakaknya dan suaminya berada dekat disana
"Buset, ngapain kalian disini!?" ucap Taeyong terkejut
"Menguping" ucap suami Jieun"Kak Yoongi, jangan ikuti kak Jieun, dia pemimpin sekte sesat menguping orang pacaran"
"Adik kurang ajar" ucap Jieun bercanda, yang dibalas dengan juluran lidah dari Taeyong"Lebih baik kalian pacaran daripada menguping aku, seperti ... Jieun-ah, ayo kekamar, kita woohoo woohoo" ucap Taeyong mengejek kakaknya
"Taeyong!"Taeyong keluar dari ruangan itu dengan senyum di wajahnya, selama dua tahun ini hubungannya dengan kakaknya memang membaik sejak suaminya tidak lagi bersikap kasar pada kakaknya, mereka sekarang seperti pasangan suami istri baru pada umumnya, membuat Taeyong lega karena kakaknya tidak akan tiba tiba datang ke depan apartemennya lagi
"Taeyong"
"Oh, Eomma"
"Duduklah, kita harus bicara"Saat turun ke ruang keluarga yang sudah kosong dan tersisa ayah dan ibunya, ibunya langsung memanggilnya dan memintanya duduk di depan mereka, seperti anak yang akan dimarahi karena nilai jelek
Taeyong pun duduk di depan mereka, menatap keduanya namun tidak ada tatapan mencurigakan dari keduanya
"Kenapa?"
"Kau tidak ingin cerita dengan kami?"
"Lebih seperti.. tidak ada yang bisa aku ceritakan" ucap Taeyong sambil menggaruk pelan lehernya"Bagaimana kuliahmu?" Tanya ayahnya
"Baik baik saja, aku dapat nilai bagus tiap semester, aku juga mengajar adik tingkatku" jelas Taeyong"Itu berita yang sangat bagus" ucap ayahnya
"Kau sudah punya pacar?" lanjut ibunya"Pacar?"
"Iya, kau sudah 20 tahun, tidak mungkin tidak pernah suka dengan gadis di kampusmu"
"Atau kau ditolak?""Yaa, seperti, itulah, hehehe"
Taeyong seketika berkeringat dingin saat ditanyai soal pacar, masalahnya tadi pagi kembali datang ke kepalanya, sekarang orang tuanya bertanya padanya, cepat atau lambat, mereka akan tahu soalnya dengan Jaehyun bukan?
Jieun tiba tiba bergabung dengan mereka, dan saat mengetahui mereka sedang membahas tentang pacar, Jieun menatap Taeyong dan mendapati adiknya itu terlihat tidak nyaman dan terus memainkan jari jarinya
"Kami tidak mendesakmu, carilah yang cocok denganmu" ucap ibu Taeyong
"Jika dia menolakmu berarti kalian belum ditakdirkan bersama""Eomma, Appa, ada yang ingin aku katakan"
Mendengar nada suara Taeyong yang berubah serius, ayah dan ibunya memusatkan perhatian mereka pada putra bungsunya, Taeyong menatap Jieun, kakaknya mengangguk tanda memberi dukungan untuknya
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Want [Jaeyong]
أدب الهواةLee Taeyong, remaja berusia 18 tahun, seorang siswa teladan di sekolahnya, namun tak memiliki terlalu banyak teman. Seringkali bergelut dengan buku, pensil dan ponsel di kamarnya membuatnya tak terlalu familiar dengan dunia sosialisasi, jauh didalam...