Chapter 13

644 82 3
                                    


Hari ini Jennie sudah di bolehkan pulang, selagi menunggu Jungkook dan Lisa datang untuk menjemput nya Jennie men-cek kembali barang-barang takut ada yang tertinggal.


Jennie sudah tidak sabar ingin tidur di kasur apartemen nya lagi, berangkat sekolah naik bus dan melihat kantornya yang sudah Jennie tinggal selama seminggu. Senyum Jennie terus mengembang, selama dia di rumah sakit tidak ada yang bisa dia kerjakan walaupun bahunya masih harus di jaga kata dokter tapi tetap saja kalau terus diam Jennie tidak betah.


Ahh iya Jennie hampir saja melupakan sesuatu baru kemarin dia di belikan bunga lagi oleh Taehyung. Jennie menoleh kearah kasurnya untuk mengambil bunga pemberian Taehyung tapi bunga itu tidak ada di atas kasur kemudian dia berdiri dan berjongkok melihat ke bawah kasur siapa tau saja bunga itu terjatuh


Dan benar dugaannya bunga itu tergeletak di lantai Jennie dengan susah payah mengambil bunga itu sampai suara pintu ruangan terdengar ada yang membukanya. " Wait Kook " seru Jennie tanpa melihat nya dulu pikirnya Pasti itu Jungkook atau Lisa yang sudah sampai jadi dia terburu-buru untuk kembali menggapai bunga itu karena bahunya tidak boleh terlalu di gerakan untuk sekarang kata dokter jadi sedikit sulit hanya mengambil satu buket bunga


" Ahh akhirnya! " Seru Jennie yang kemudian berdiri dari jongkok dan mambalikan badan. " Mian Kook tadi buketnya—— " Ucap Jennie terhenti matanya langsung membulat jantungnya berdegup kencang dan kali ini keningnya mulai mengeluarkan keringat dingin, Jennie tidak bisa berkata apapun suaranya seperti hilang, Jari-jari Jennie semakin mengerat pada buket.



" Sudah sembuh ternyata. Baru saja Kakek ingin menjenguk mu "



Ya itu kakek Jennie Jacob Brinkley asli USA maka dari itu Jennie memiliki marga yang berbeda dari orang Korea lainnya karena ayahnya USA dan Ibunya Korea Jennie mencantumkan nama ayahnya yaitu Brinkley.


Jacob mafia tingkat A yang Terdengar sangat sadis kedua di dunia dan tidak ada yang tau nama marga dari Jacob karena dia selalu menutupi marganya dengan inisial B itulah yang Jennie ketahui dari kakeknya. Kakek yang selalu dia benci walaupun Hanya bernafas, kakek yang mengubah semua kehidupan dan kakek yang telah memisahkan dia dengan kedua orangtuanya dan sekarang orang itu berdiri di hadapan Jennie dengan pakaian formalnya sambil tersenyum munafik jangan harap kalian menemukan pikiran baik Jennie bila mendeskripsikan kakeknya yang bajingan ini.


" k-kau! Untuk apa kau kesini! " Tegas Jennie dengan mata yang tajam menatap Jacob. Jacob terkekeh pada Jennie yang seperti ingin menerkamnya " kakek mu ini sudah baik ingin menjenguk mu tapi lihat? ck ck ck Cucunya sendiri tidak mengharapkan ku datang " Ucapnya sambil berjalan mengelilingi ruang rawat Jennie.


" Orang seperti mu pasti ada hal lain! " Jennie bukan orang yang berani untuk menghadapi kakeknya sendiri apalagi kedua orangtuanya ada di tangan kakek ini jadi Jennie tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa awas pada.


" Jennie.....Jennie...... " Jacob menghampiri Jennie lalu menaikan dagu Jennie dengan satu Jarinya dan tersenyum kepada Jennie. Jennie berdecih tidak Sudi dirinya di sentuh hanya satu inci oleh kakek kandungnya sendiri " ternyata kau pandai! Aku hanya ingin berpesan... "




Brak




" AHHHKK " Jacob membenturkan Kepala Jennie dengan tiba-tiba pada laci dekat mereka dengan sangat keras.


Jacob menarik rambut Jennie kebelakang membuat Jennie meringis " Pada bawahan mu itu Untuk tidak "




Brak




Two LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang