Chapter 8

666 92 2
                                    

Votenya jangan lupa💕
Comment nya juga boleh😂























Selamat membaca ✨

Pagi hari yang Cerah membawa dua orang gadis ini berjalan di pinggir Trotoar. Saling menggenggam tangan yang di ayun-ayunkan ke udara



" Jennie-ya seperti aku harus seperti ini terus "



" Wae Lisa? "



Lisa melepas genggamannya dan berjalan ke depan Jennie dan berputar 360° membuat Jennie terkekeh dengan kelakuannya. " Kamu tau Jen?! Aku belum pernah sebebas ini. Lihat aku bisa jalan-jalan dulu sebelum pergi sekolah. " Ucapnya setelah berputar-putar. Lisa kembali menyamakan langkahnya dengan Jennie



" Jen kayanya aku bakal bilang ke Momy kalau aku pengen naik bis aja ke sekolah. Kau tau kan selama ini hidupku selalu diawasi mereka berdua " Oceh Lisa. Matanya menatap langit mengingat betapa gelamor nya hidup Lisa sejak kecil dan Lisa tidak masalah dengan kedua orangtuanya yang selalu melarangnya itu ini. Tapi dari semua itu Lisa bisa mengetahui bahwa keduanya pasti sangat menyayanginya.



" Seharusnya kau bersyukur Lis " Ucap Jennie sekilas menatap Lisa. " Hem. Aku tau itu dan tidak banyak juga yang bisa seperti ku kan? " Jennie mengaguk lantas tersenyum pada Lisa. Melihat betapa beruntungnya Lisa yang tidak perlu memikirkan apapun tentang kehidupan yang kejam ini.



Terkadang Jennie berpikir kenapa takdir membuat dia harus terjun dalam hal-hal yang bahkan tidak pernah Jennie bayangkan dulu. Coba saja kejadian 5 tahun lalu tidak terjadi. Mungkin Jennie akan seperti Lisa. Mengingat 5 tahun lalu membuat Jennie berdecih dalam hati kalau saja dia tidak datang pada keluarga nya mungkin tidak akan seperti ini! Kalau saja Jennie bisa memegang pistol waktu itu mungkin dia sudah mati di tangan Jennie. Sialnya Jennie yang diajarkan Senjata olehnya. Persetanan dengan semuanya Jennie muak! Tapi kemampuan nya belum bisa menyeimbangi tua Bangka itu bahkan kemampuan Jennie masih bagaikan kuman yang tidak terlihat olehnya



" JENNNIEEEE!!! " Jennie tersadar dari pikirannya dan mengusap telinga nya yang seperti budek di teriaki Lisa. " Wae?! Aku masih ngedenger Lis " Ucap Jennie masih dengan mengusap telinga Kanannya sambil berjalan



" Kalau masih ngedenger kenapa dari tadi aku panggil ga nyaut! Mikirin apasih?! " Seru Lisa dengan kedua tangannya sudah dilipat. " Ga mikirin apa-apa " Lisa berhela. Dia sudah biasa melihat Jennie yang super misterius untung saja Lisa kuat berteman dengannya.



" Hai Jane Lis " sahut seseorang yang berjalan kearah mereka. Bahkan Jennie tidak sadar ternyata sudah sampai dilingkungan sekolah.



" Hai Jung! " Seru Lisa sambil melambaikan tangannya sementara Jennie hanya menatap Jungkook dan mengangguk.



" Tumben Lis Jalan supir kemana? Bangkrut ya! " Goda Jungkook pada Lisa yang terlihat sudah akan memakinya di pagi hari.



" YAK! JAGA MULUTMU ITU JUNG! " Serunya sambil menggelepak kepala Jungkook. Jungkook hanya tertawa melihat Lisa sudah memerah wajahnya. Jungkook memang selalu menjahili Lisa akhir-akhir ini entahlah dia senang saja menjahili gadis berdarah Korea Thailand ini sangat seru.



" Sudahlah ini masih pagi jangan bertengkar " Ucap Jennie yang melihat keduanya. Mereka menyengir dan mengangkat dua jarinya ke udara. " Lalisa bukannya kau piket hari ini? " Lisa membulatkan matanya dia benar-benar lupa. kalau kelas tidak bersih hari ini di jamin Mrs.IU tidak mau masuk. Gawat!



Two LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang