Chapter 23

562 76 17
                                    

Berlari menjauh dari bangunan itu Jennie yang di tarik lengannya oleh Jimin terus melihat kebelakang. Khawatir dengan Taehyung yang tertinggal di belakangnya. Sementara Seokjin berlari di samping Jimin


“ Jennie cepat! ”


Jimin berhenti mendadak kedua lengannya langsung menghalang tubuh Jennie.

Jennie yang dari tadi menengok kebelakang mulai menoleh ke depan. Heran dengan Jimin yang berhenti.

“ Lee Taeyong ” seru Jennie di belakang Jimin.

“ Jaga Jennie Jimin. Biar Hyung yang urus ” Ucap Seokjin yang mengepal kedua tangannya ke udara bersiap berkelahi.

“ tetap di belakang ku Jennie ” Ucap Jimin yang masih melindungi Jennie di belakangnya. Jennie mulai mengerutkan tubuhnya berlindung di belakang Jimin.

“ kalian hanya berurusan dengan Jacob bukan dengan ku jadi biar aku mengambil Jennie ” Seru Taeyong melihat kearah Jennie yang ada di balik tubuh Jimin

“ Sekarang kau jadi urusan kami juga Taeyeon ” Ucap Seokjin sambil berseringai.

Perkelahian terjadi diantara Seokjin dan Taeyong saling meruntuhkan pertahanan satu sama lain Sampai Taeyong lupa tujuannya membawa Jennie kembali.

Seokjin memberikan isyarat pada Jimin agar kembali menarik Jennie pergi dari situ karena incaran Taeyong Jennie dan Jennie pasti mudah di dapat kalau tidak di lindungi.

Jimin yang paham langsung menarik kembali Jennie menjauh dari sana.


“ OPP—— ”


Jimin membekap mulut Jennie di tengah berlarinya.


“ Nanti Lee Taeyong sadar kau pergi! ”


“ Tapi Oppa


“ dia akan baik-baik saja percaya padaku! Dan terus berlari! ”


Jennie menatap sendu kebelakang. Berapa orang yang sudah berkorban demi dirinya begitu bodoh Jennie mementingkan egonya sendiri. Ego yang selalu di pertahankan untuk hidup senang dengan orang tuannya walaupun itu adalah haknya untuk berbahagia tapi Jennie merasa bersalah melihat dua orang yang begitu ia sayang sedang berjuang di sana.

“ Jennie lihat itu mobilnya disana ada Jiso Nuna juga ” tunjuk Jimin yang melihat mobil Seokjin beberapa Kilo meter dari sana tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat

Jennie tidak mendengar Jimin bicara mereka masih sama berlari di belakang Jimin tubunya Jennie melemas perutnya sangat sakit seperti di peras sesuatu Jennie benar-benar tidak bisa berlari lagi





Bruk





Jimin terkejut sontak menoleh ke belakang saat pegangan tangan nya dengan Jennie terlepas begitu saja.

Melihat Jennie yang terduduk di tanah sambil memegang perutnya dari wajahnya pun terlihat dia sangat kesakitan

Shhhh ahkkkk Jimin!!! Tolong!! ” Lirih Jennie perutnya sakit sekali sangat sangat sakit.

Jimin menghampiri Jennie dan mensejajarkan tubuhnya dengan Jennie.


“ kau kenapa?! ”


Jimin bingung Jennie terus Merasa kesakitan tapi dirinya tidak tau harus apa sampai matanya melihat darah yang mengalir di kaki Jennie. Kepanikan Jimin bertambah.

Two LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang